Daily News 30/10

October 30, 2024 No. 2678

BBHI

Allo Bank Indonesia Tbk.

Pefindo menetapkan peringkat idA dengan prospek stabil kepada PT Allo Bank Indonesia Tbk (BBHI). Peringkat tersebut mencerminkan tingkat kemungkinan yang kuat akan adanya dukungan dari PT CT Corpora (CT Corpora atau Grup), sinergi bisnis yang kuat dengan Grup, dan profil permodalan yang sangat kuat.

Namun, peringkat tersebut dibatasi oleh portofolio kredit yang terkonsentrasi, dana ritel yang belum berkembang, dan eksposur pada segmen konsumtif tanpa jaminan dengan riwayat kredit yang terbatas.

Peringkat dapat dinaikkan jika Pefindo melihat tingkat dukungan yang jauh lebih kuat dari Grup. Peringkat juga dapat dinaikkan jika Allo Bank memperkuat posisi usahanya secara berkelanjutan dengan terus memperkuat profil diversifikasi kredit dan pendanaan.

Sebaliknya, peringkat dapat diturunkan jika Pefindo melihat pelemahan yang signifikan dalam hal tingkat dukungan dari Grup, yang dapat tercermin dari tingkat pengendalian yang jauh lebih rendah, atau jika kinerja bisnis atau keuangan Allo Bank menurun secara signifikan tanpa adanya indikasi kuat dukungan dari Grup.

Pefindo Beri Peringkat idA Prospek Stabil untuk Allo Bank (BBHI)

EXCL

XL Axiata Tbk.

PT XL Axiata Tbk (XL Axiata) (EXCL) terus memperkuat posisinya dalam industri telekomunikasi melalui kolaborasi bersama Huawei Indonesia dalam pengembangan otomasi jaringan. Melalui kemitraan dengan Huawei, XL Axiata kini dapat meningkatkan produktivitas jaringan dan memberikan layanan yang lebih andal dan konsisten bagi pelanggan. 

Otomasi memungkinkan perusahaan memantau dan mengoptimalkan jaringan secara real-time, meningkatkan kemampuan respons terhadap gangguan, serta menjamin pengalaman pengguna yang unggul.

Pengembangan jaringan dengan model system Otomasi memungkinkan XL Axiata untuk mengelolah dan meningkatkan nilai operational ke level yang tinggi. Model ini didasarkan pada pemanfaatan kecerdasan buatan (AI) dan machine learning, yang meningkatkan efisiensi operasional, presisi dalam perencanaan, dan kecepatan respons terhadap gangguan jaringan. 

Pencapaian otomasi XL Axiata dalam kerangka kerja AOMM ini menunjukkan bahwa perusahaan ini berada di jalur yang tepat untuk melakukan lompatan signifikan dalam digitalisasi.

Diketahui, XL Axiata memiliki tiga pilar utama dalam strategi pengembangan jaringan, yakni konvergensi layanan, otomasi operasional, dan keandalan jaringan.

XL Axiata (EXCL) Gandeng Huawei Kembangkan Bisnis Ini

SIDO

Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk.

Pendapatan dan laba bersih emiten produsen tolak angin, PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) melonjak hingga dua digit pada kuartal III-2024.

Melansir laporan keuangan per 30 September 2024, SIDO membukukan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 778,11 miliar. Laba tersebut tumbuh 32,65% secara tahunan atau Year on Year (YoY) dari Rp 586,57 miliar. 

Lonjakan laba bersih SIDO salah satunya ditopang oleh kenaikan penjualan sebesar 11,24% YoY menjadi Rp 2,62 triliun hingga kuartal III-2024. Pada periode yang sama di 2023, penjualan SIDO sebesar Rp 2,36 triliun. 

Rinciannya penjualan jamu herbal dan suplemen berkontribusi sebesar Rp 1,54 triliun atau naik 6,17% YoY. Penjualan segmen makanan dan minuman mencapai Rp 986,04 miliar. Terakhir segmen farmasi berkontribusi sebesar Rp 95,28 miliar selama periode Januari-September 2024. Raihan tersebut melonjak 11,56% secara tahunan dari Rp 85,41 miliar.  

SIDO juga akan mulai memasarkan produknya di Vietnam dan Kamboja pada kuartal IV-2024. Di sisi lain, SIDO juga mengantisipasi penerapan sugar tax sebesar 2,5% pada Desember 2024.

Laba Sido Muncul (SIDO) Melonjak 11,24%, Cek Rekomendasi Sahamnya

TOBA

TBS Energi Utama Tbk.

TBS Energi Utama Tbk (TOBA) mencatatkan kinerja keuangan yang positif, pada kuartal III tahun 2024. TBS berhasil mencatatkan peningkatan laba bersih sebesar 187,8% Year-on-Year (YoY) menjadi USD 54,4 juta. Tidak hanya itu, EBITDA Perseroan juga meningkat 65,6% menjadi USD 118,9 juta. 

Langkah strategis TBS dalam memperluas bisnis pengelolaan limbah melalui ekspansi dan akuisisi terbaru telah berkontribusi sebesar USD 3,7 juta dalam EBITDA, menunjukkan komitmen terhadap keberlanjutan dapat mendukung kinerja keuangan yang solid. 

Meskipun memberikan kontribusi signifikan terhadap pertumbuhan Perseroan, Perseroan juga telah mengambil keputusan strategis untuk melakukan divestasi terhadap dua aset Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) dengan kapasitas total 200MW melalui penjualan seluruh saham Perseroan (langsung maupun tidak langsung) di PT Minahasa Cahaya Lestari (MCL) dan PT Gorontalo Listrik Perdana (GLP). 

Juli Oktarina, Direktur PT TBS Energi Utama Tbk, menyatakan, Penjualan ini merupakan langkah strategis dalam mempercepat transisi Perseroan menuju bisnis berkelanjutan serta mendukung upaya kami untuk mencapai netralitas karbon pada tahun 2030.

Dana yang diperoleh dari transaksi ini akan dialokasikan untuk investasi di sektor-sektor berkelanjutan, memperkuat struktur modal perusahaan, dan rencana pembelian kembali saham yang bertujuan memberikan nilai tambah bagi para pemegang saham.

TBS Energi (TOBA) Ungkap Kenaikan Laba 187,8 Persen di Kuartal III