Daily News 31/05

May 31, 2012 No. 271
BNBR - Rencana mengurangi beban kerugian

PT Bakrie & Brothers (BNBR) berupaya mengurangi beban kerugian. Untuk itu, mulai 1Q 2012 BNBR akan mengeluarkan semua anak perusahaan Bakrie Group yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dari laporan keuangan konsolidasi di tahun ini. Hanya Bumi Plc yang tetap muncul di laporan keuangan BNBR. Nantinya, laporan kinerja BNBR hanya mencantumkan anak usaha Bakrie yang tidak terdaftar di BEI atau non listed diantaranya, PT Bakrie Tosanjaya, PT Bakrie Pipe Industries, dan PT Bakrie Energy International. BNBR tengah menyiapkan dana sekitar Rp 750 Miliar untuk pengembangan anak usaha di tahun ini.
ERAA - Rencana akuisisi iBox
PT Erajaya Swasembada (ERAA) akan mengakuisisi iBox setelah ERAA telah mencapai kesepakatan dengan pemilik iBox saat ini, Grandoff International Ltd dan PT Hidup Gaya Digital. ERAA sekarang menunggu persetujuan dari pihak ketiga yaitu Apple. Jika tidak ada halangan maka akuisisi akan terlaksana pada 3Q 2012 dengan nilai akuisisi US$ 18 Juta. ERAA membiayai akuisisi dengan kas internal.
JAWA - Rencana ekspansi
PT JA Watie (JAWA) mengalokasikan capex senilai Rp 1.8 Triliun hingga 2013 yang akan digunakan untuk menanam 7,000 Ha kebun kelapa sawit dan 14,500 Ha kebun karet. Saat ini JAWA memiliki lahan yang belum tertanam untuk karet seluas 21,500 Ha dan sawit seluas 12,300 Ha. Sementara itu perusahaan akan membagikan dividen senilai Rp 36 Miliar atau Rp 9.6 per lembar saham dari laba bersih 2011.
MDRN - Rencana ekspansi
PT Modern International (MDRN) berencana menambah 60 gerai baru 7-Eleven di tahun ini. Hingga saat ini perusahaan telah membangun 14 gerai, akhir tahun lalu MDRN telah memiliki 57 gerai. Apabila pembangunan 60 gerai baru terealisasi, total gerai 7-Eleven tahun ini bakal menjadi 117 gerai. MDRN memperkirakan satu gerai rata-rata membutuhkan biaya US$ 300,000 sehingga dana yang dibutuhkan US$ 18 Juta untuk membangun 60 gerai. MDRN telah menganggarkan belanja modal sebesar US$ 20 Juta hingga US$ 25 Juta. Dana belanja modal tersebut berasal dari kas internal 15% dan sisanya dari pinjaman perbankan.
SGRO - Penambahan tanaman baru
PT Sampoerna Agro (SGRO) berencana menambah luas tanaman baru sebesar 5-10 ribu Ha tahun ini dengan investasi per Ha senilai Rp 50 Juta. SGRO akan menanam lahan sawit tersebut di Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, dan Sumatera Selatan. Sumber pendanaan akan diambil dari kas internal dan pinjaman bank.
TOWR - Rencana non-preemptive rights
PT Sarana Menara Nusantara (TOWR) berencana menerbitkan 102.03 juta lembar saham baru (10% saham) tanpa HMETD (non-preemptive rights). Harga pelaksanaan ditetapkan sekurang-kurangnya Rp 14,798 per lembar saham. Seluruh dana hasil non-preemptive rights akan digunakan untuk mendukung modal kerja serta pengurangan hutang. Rencana tersebut menunggu persetujuan RUPSLB 15 Juni 2012.