Daily News 04/06
June 04, 2012 No. 273
BORN - Pelunasan Hutang
PT Borneo Lumbung Energi & Metal (BORN) akan membayar hutang senilai US$ 120 Juta tahun ini dari kas internal perseroan yang pada bulan Mei mencapai US$ 217 Juta. Hutang tersebut dibayar kepada Standard Chartered Bank (SCB) senilai US$ 70 Juta dan sisanya kepada kreditor lain. BORN berencana menerbitkan obligasi global untuk me-refinancing hutang dari SCB. Pada 1Q 2012 laba bersih perseroan turun 75% dari Rp 425 Miliar pada 1Q 2011 menjadi Rp 108 Miliar akibat rendahnya volume penjualan dan tingginya beban bunga dari hutang US$ 1 Miliar kepada SCB.
CPRO - Restrukturisasi utang
Manajemen PT Central Proteinaprima (CPRO) mengklaim mayoritas pemegang saham obligasi senilai US$ 325 Juta dapat menerima skema restrukturisasi yang ditawarkan. Salah satu term of condition yang disepakati adalah perpanjangan masa jatuh tempo menjadi 8 tahun dari masa jatuh tempo semula bulan ini. Dalam keterbukaan informasi Februari lalu, manajemen CPRO menawarkan tingkat bunga restrukturisasi sebesar 8% yang jatuh tempo pada 2020.
ELSA - Perolehan kontrak
PT Elnusa (ELSA) telah mendapatkan proyek senilai US$ 230 Juta hingga akhir Mei 2012. Kontrak itu terdiri dari kontrak geosciences senilai US$ 128 Juta dan oilfield services sebesar US$ 84 Juta. Tahun ini ELSA menargetkan dapat membukukan kontrak senilai US$ 321 Juta dan target pendapatan hingga Rp 5.6 Triliun. Kebutuhan dana akan ditutupi dari pinjaman perbankan untuk mendanai kegiatan proyek-proyek ELSA
GEMA - Capex 2012
PT Gema Gragasarana (GEMA) menganggarkan belanja modal 2012 senilai Rp 40 Miliar. Dana itu untuk perluasan pabrik, memperbaiki mesin, dan menambah gerai penjualan ritel furnitur. Gema berencana menambah tiga gerai lifestyle shop Vivere tahun ini dan pada 1Q 2012 satu gerai dibuka di bali dan sisanya akan dibuka di Surabaya dan di Jakarta. Pada akhir tahun 2011 GEMA telah memiliki 12 gerai Vivere dan pembangunan satu gerai diperkirakan membutuhkan biaya Rp 600 Juta, belum termasuk pengadaan barang dagangan. GEMA menargetkan pendapatan naik 20% Rp 621.84 Miliar tahun ini.
INDY - Akuisisi Multi Tambangjaya Utama
PT Indika Energy (INDY) menambah konsesi tambang batubara melalui anak usahanya, Indika Indonesia Resources yang mengakuisisi 85% saham PT Multi Tambangjaya Utama. Di saat yang sama, Anak usaha Indika Indonesia Resources, Indika Capital Investmens Pte Ltd, mengambil alih 85% hak pemasaran Multi Tambangjaya dari International Coal Trading Limited. Kedua transaksi itu bernilai total US$ 136 Juta atau Rp 1.25 Triliun. Multi Tambangjaya merupakan produsen bituminous termal coal dan coking coal yang berada di Kalimantan Tengah. Perusahan ini memiliki konsesi hingga tahun 2039 dengan luas areal tambang mencapai 24,970 Ha.