Daily News 13 February 2025

February 13, 2025 No. 2751

BBTN

Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk

Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. (BBTN) membukukan laba bersih tahun 2024 sebesar Rp3 triliun, turun 14,1% secara tahunan atau year on year (yoy) dari setahun sebelumnya sebesar Rp3,5 triliun.

Pendapatan bunga BTN sepanjang 2024 tumbuh 4,5% yoy menjadi Rp29,55 triliun. Akan tetapi, beban bunga melonjak 21,9% yoy menjadi Rp17,84 triliun. Dengan demikian, pendapatan bunga bersih juga turun 14,1% yoy menjadi Rp11,73 Sementara itu, pendapatan non-bunga berhasil melonjak 17,6% yoy menjadi Rp4,61 triliun. Namun beban operasional juga melonjak 12,1% yoy menjadi Rp10,44 triliun.

Sepanjang tahun 2024, BTN berhasil membukukan penyaluran kredit dan pembiayaan sebesar Rp357,97 triliun atau tumbuh sebesar 7,3% yoy dibandingkan periode yang sama tahun 2023 sebesar Rp333,69 triliun.

https://www.emitennews.com/news/laba-btn-bbtn-drop-141-persen-sepanjang-2024

CLEO

Sariguna Primatirta Tbk.

Emiten  produsen Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) Tanobel Group milik Hermanto Tanoko Sariguna Primatirta Tbk. (CLEO) menargetkan pertumbuhan penjualan dobel digit tahun ini dengan dasar kinerja keuangan yang terus bertumbuh.

Optimisme Perseroan didukung oleh prospek industri air minum dalam kemasan (AMDK) yang masih akan terus tumbuh kedepannya. Ditambah lagi, meningkatnya kesadaran akan pentingnya mengkonsumsi minuman yang sehat telah menjadi keuntungan tersendiri bagi CLEO.

Kesadaran yang semakin meningkat ini membuat konsumen semakin berhati-hati dalam memilih produk yang berkualitas dan aman. CLEO menawarkan air murni yang telah disaring untuk menghilangkan kontaminan, yang ditunjukkan dengan tingkat TDS (Total Dissolved Solids) yang lebih rendah, kandungan mineral yang rendah, serta kemasan yang bebas dari BPA telah berhasil memenangkan hati banyak konsumen.

https://www.emitennews.com/news/emiten-hermanto-tanoko-cleo-targetkan-penjualan-tumbuh-dobel-digit

DMAS

Puradelta Lestari Tbk.

Puradelta Lestari Tbk. (DMAS) periode 31 Desember 2024 membukukan pendapatan usaha Rp2,03 triliun. Melejit 5,8 persen dibanding edisi sama 2023 senilai Rp1,92 triliun. Laba bersih tercatat Rp1,33 triliun, atau menanjak 10,2 persen dibanding periode sama 2023 sebesar Rp1,21 triliun. 

Direktur dan Sekretaris Perusahaan Perseroan, Tondy Suwanto, mengatakan pertumbuhan pendapatan dari sektor industri memiliki andil signifikan dalam capaian perseroan. “Pendapatan segmen industri mencapai Rp1,8 triliun, atau sekitar 88,9 persen dari total pendapatan usaha perseroan,” tutur Tondy Suwanto.

Sektor industri, khususnya segmen data center, masih menjadi tulang punggung usaha perseroan. Selain pendapatan usaha dari sektor industri, sektor hunian menyumbang Rp125,6 miliar atau 6,2 persen dari pendapatan usaha, dan sektor komersial Rp67,6 miliar atau 3,3 persen dari pendapatan usaha. 

Adapun sektor rental berkontribusi Rp16,5 miliar, dan hotel Rp16,2 miliar terhadap pendapatan usaha 2024. Perseroan membukukan laba usaha Rp1,14 triliun, atau tumbuh 5,9 persen dibanding fase sama 2023 sebesar Rp1,08 triliun. Marjin laba usaha 56,18 persen, naik dibanding edisi sama 2023 hanya 56,12 persen. 

https://www.emitennews.com/news/berkat-data-center-dmas-sepanjang-2024-raup-laba-rp133-triliun

MINA

Sanurhasta Mitra Tbk.

Sanurhasta Mitra Tbk. (MINA) menyampaikan bahwa berencana  melakukan penambahan modal dengan memberikan HMETD alias right issue sesuai dengan POJK PMHMETD  sebanyak-banyaknya 3.281.250.000 saham baru dengan nilai nominal Rp20 per saham.

Direktur MINA, Gunawan Angkawibawa, dalam keterangan resmi Rabu (12/2) menuturkan bahwa dana yang diperoleh dari hasil PMHMETD I atau Rights Issue tersebut, setelah dikurangi dengan biaya-biaya dalam rangka dan sehubungan dengan PMHMETD I, akan digunakan untuk modal kerja Perseroan dan/atau penyertaan modal pada entitas anak yang dimiliki oleh Perseroan baik secara langsung maupun secara tidak langsung yang direncanakan digunakan untuk modal kerja dalam rangka pengembangan usaha dan/atau mendukung kegiatan usaha.

Tujuan penambahan modal dengan memberikan HMETD di dalam PMHMETD I akan memberikan pengaruh positif terhadap kondisi keuangan konsolidasi Perseroan. Tujuan dari PMHMETD I adalah pengembangan bisnis untuk mendukung pertumbuhan pendapatan, profitabilitas, dan prospek usaha Perseroan dan entitas anak ke depan. 

https://www.emitennews.com/news/sanurhasta-mitra-mina-minta-restu-right-issue-bulan-depan