Pengelola bioskop Cinema XXI, Nusantara Sejahtera Raya Tbk. (CNMA) menyampaikan berencana akan melakukan pembelian kembali saham (buyback) yang telah dikeluarkan dan tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Indah Tri Wahyuni Head of Corporate Legal CNMA dalam keterangan tertulisnya Kamis (13/2) mengungkapkan  bahwa dalam aksi korporasi tersebut Perkiraan jumlah nilai nominal seluruh saham yang akan dibeli kembali sebanyak-banyaknya Rp300 miliar serta akan dilakukan secara bertahap dan diselesaikan paling lambat 12 bulan setelah tanggal Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang menyetujui Buyback.

Aksi korporasi ini akan dilaksanakan dengan memperhatikan kondisi likuiditas dan permodalan Perseroan, serta ketentuan peraturan perundangundangan yang berlaku dan perkiraan alokasi dana sebanyak Rp300 miliar termasuk biaya perantara pedagang efek dan biaya lainnya yang terkait dengan Buyback.

https://emitennews.com/news/cnma-siap-gelontorkan-rp300m-untuk-buyback-saham

Gunung Raja Paksi Tbk. (GGRP) menyampaikan  berencana untuk melakukan penambahan modal dengan memberikan Hak memesan Efek terlebih dahulu (HMETD) atau Right Issue sebanyak-banyaknya 12.000.000.000 saham baru, dengan nilai nominal Rp140 per saham. 

Fedaus Direktur Public Relation GGRP dalam keterangan resmi Kamis (13/2) menjelaskan bahwa harga penawaranright issue  akan ditetapkan dan diumumkan kemudian di dalam Prospektus PMHMETD.

Dia menambahkan, bersamaan dengan right issue ini, Perseroan juga berencana untuk melakukan peningkatan modal dasar dari yang sebelumnya sebesar Rp 1,703,520,000,000 yang terbagi atas 12,168,000,000 saham, menjadi sebesar Rp6,776,000,000,000 yang terbagi atas 48,400,000,000.

https://emitennews.com/news/gunung-raja-paksi-ggrp-minta-restu-right-issue-12-miliar-saham

Emiten milik Prajogo Pangestu, Petrosea Tbk.  (PTRO) menyampaikan bahwa hingga akhir 2024 membukukan total nilai perolehan kontrak (backlog) sebesar Rp 64,3 triliun.

Chief Investment Officer PTRO,  Kartika Hendrawan mengatakan nilai backlog tersebut juga merupakan nilai tertinggi sepanjang lebih dari lima dekade Petrosea berkiprah di sektor pertambangan dan konstruksi.

“Dibekali keahlian dengan rekam jejak lebih dari lima dekade di industri ini, Petrosea berada dalam posisi yang kuat untuk merealisasikan strategi bisnisnya dan memberikan nilai tambah kepada para investor kami yang beragam,”papar hendrawan dalam keterangan resmi, Kamis (13/2).

Dia menambahkan beberapa kontrak baru yang berhasil diperoleh diantaranya adalah perjanjian jasa pertambangan dengan PT. Pasir Bara Prima dengan durasi life of mine dan nilai kontrak mencapai Rp 17,4 triliun.

https://emitennews.com/news/petrosea-ptro-ungkap-raih-kontrak-terbesar-dalam-sejarah-5-dekade

Emiten milik Prajogo Pangestu, Chandra Asri Pacific Tbk. (TPIA) menyampaikan bahwa Raymond selaku Direktur telah menambah porsi kepemilikan sahamnya pada tanggal 11 Februari 2025.

Erri Dewi Riani General Manager of Legal & Corporate Secretary TPIA dalam keterangan tertulisnya Rabu (12/2) menyampaikan bahwa Raymond telah membeli sebanyak 100.000 lembar saham TPIA di harga Rp6.625-Rp6.600 per saham.

"Tujuan transaksi adalah untuk Investasi dengan kepemilikan saham langsung,"tuturnya.

https://emitennews.com/news/bos-tpia-serok-saham-harga-bawah-ada-tujuan