Daily News 27/06

June 27, 2012 No. 290
ASRI - Rencana Akuisisi GWK

PT Alam Sutera Realty (ASRI) mulai berekspansi ke sektor pariwisata dengan mengakuisisi Taman Budaya Garuda Wisnu Kencana (GWK) yang berlokasi di Bali. ASRI mengambil alih 82% saham dari PT Garuda Adhimatra Indonesia, Pengembang GWK senilai Rp 738 Miliar. ASRI akan menguasai aset tanah GWK seluas 60.7 Ha. ASRI menilai bahwa Taman GWK ini dapat menyumbang pendapatan sekitar Rp 50 Miliar hingga Rp 100 Miliar tahun depan.
BWPT - Target penjualan
PT BW Plantation (BWPT) menargetkan produksi CPO naik 20% menjadi sekitar 133,000 ton tahun ini dari realisasi produksi 110,771 ton tahun lalu. Manajemen memperkirakan volume produksi naik signifikan pada 2H 2012 seiring dengan meningkatnya profil usia tanaman. BWPT mengalokasikan belanja modal Rp 1.1 Triliun tahun ini yang akan digunakan untuk akuisisi lahan, pembangunan pabrik pengolahan CPO, penanaman baru serta perawatan tanaman. Manajemen tengah melakukan due diligence terkait rencana akuisisi lahan seluas 20,000 Ha hingga 30,000 Ha di Kalimantan Barat. Saat ini luas lahan BWPT mencapai 104,000 Ha yang terdiri dari 60,064 Ha areal tertanam dengan 27,000 Ha diantaranya merupakan tanaman yang telah menghasilkan.
SCBD - Rencana bisnis
PT Danayasa Arthatama (SCBD) tengah mencari sumber pendanaan eksternal yang akan dialokasikan untuk membangun The Signature Tower di kawasan Sudirman. Proyek tersebut bernilai Rp 18 Triliun yang rencananya dimulai tahun ini dan selesai pada 2017.
SMGR - Fasilitas pinjaman kredit
PT Semen Gresik (SMGR) akan memperoleh komitmen fasilitas pinjaman siaga (standby loan) Rp 1 Triliun dari sebuah bank lokal yang masih dalam proses. SMGR berharap penandatanganan kesepakatan diharapkan tidak lewat dari akhir tahun ini. SMGR akan memanfaatkan kredit tersebut untuk menutupi anggaran belanja modal jika kas internal tidak mencukupi. Tahun ini SMGR menaggarkan capex senilai Rp 5 Triliun untuk membiayai penyelesaian pabrik Tuban IV di Jawa Timur dan Tonasa V di Sulawesi Selatan. SMGR juga berencana menerbitkan obligasi berkisar US$ 300 Juta selain dari pinjaman perbankan untuk mendanai dua proyek pabrik baru SGG III di Sumatera dan SGG IV di Jawa yang investasinya mencapai Rp 6.97 Triliun.