Daily News 27/09

September 27, 2012 No. 352
CTRP - Target pra penjualan

PT Ciputra Property (CTRP) mencatat pra penjualan per Agustus mencapai Rp 1.2 Triliun dan menargetkan sampai akhir tahun mencapai Rp 1.5 Triliun. Dari total pra penjualan tersebut, sebanyak 75% atau senilai Rp 900 Miliar dikontribusi dari penjualan menara perkantoran Ciputra World 2 Jakarta. Bersama dengan Ciputra World Jakarta 1, pembangunan gedung perkantoran tersebut membuat menara di areal tersebut menjadi enam menara.
CTRS - Naikan target penjualan
PT Ciputra Surya (CTRS) menaikan target marketing sales dari Rp 2.1 Triliun menjadi Rp 2.4 Triliun seiring tingginya marketing sales sampai Agustus 2012 yang telah mencapai Rp 1.5 Triliun. Target marketing sales yang baru mencerminkan peningkatan sebesar 71% dari marketing sales tahun lalu.
JPFA - Kinerja 1H 2012
PT Japfa Comfeed (JPFA) membukukan kenaikan laba bersih 1H 2012 sebesar 82.6%Yoy menjadi Rp 642.4 Miliar Vs Rp 351.9 Miliar pada 1H 2011 lalu, didukung oleh kenaikan pendapatan sebesar 8.3%Yoy menjadi Rp 8.46 Triliun. Beban pokok pendapatan hanya tercatat naik 4.2%Yoy sedangkan beban umum dan administrasi hanya naik 1.5%Yoy, sehingga JPFA membukukan kenaikan laba operasional sebesar 71.3%Yoy menjadi Rp 922.1 Miliar.
LPKR - Lippo Mall Kemang
PT Lippo Karawaci (LPKR) membuka Lippo Mall Kemang seluas 146,157 m² di Kemang Village senilai US$ 200 Juta. Area yang dapat disewakan seluas 54,981 m² dengan jumlah tenant sebanyak 185. Saat ini mall tersebut telah tersewa sebanyak 70% dan ditargetkan akan mencapai 95% pada akhir tahun.
MPPA - Pefindo mempertahankan outlook negatif
Divestasi aset PT Matahari Putra Prima (MPPA) mengakibatkan kondisi keuangan diperkirakan akan melemah. Sehingga, PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) mempertahankan outlook negatif terhadap peringkat MPPA. Pefindo melihat divestasi dapat berdampak negatif terhadap peringkat perusahaan, obligasi, dan sukuk ijarah MPPA dikarenakan hasil divestasi dibagikan kepada para pemegang saham dalam bentuk dividen dan pengurangan modal. Outlook akan direvisi menjadi stabil jika pertumbuhan bisnis Hypermart menguat signifikan, sehingga dapat menutup divestasi bisnis non inti.