Daily News 28/01

January 28, 2013 No. 431
IPO - PT Steel Pipe Industry of Indonesia 

PT Steel Pipe Industry of Indonesia (Spindo) berencana IPO dengan menjual 2.9 miliar lembar saham baru (40.36% saham) dengan nilai nominal Rp 100 per lembar. Dengan target perolehan dana mencapai Rp 1.7 Triliun maka kisaran harga IPO sebesar Rp 586.2 per lembar. Proses book building berlangsung pada 28 Januari hingga 4 Februari 2013 dengan perkiraan mendapat pernyataan efektif pada 12 Februari dan listing pada 22 Februari. AAA Securities bertindak sebagai penjamin emisi IPO. Sekitar Rp 730 Miliar dana hasil IPO akan dialokasikan untuk belanja modal, Rp 205 Miliar untuk pelunasan utang kepada Eximbank, dan Rp 765 Miliar sisanya untuk peningkatan modal kerja.
BUMI - S&P Turunkan Peringkat Hutang
S&P menurunkan peringkat hutang jangka panjang dan obligasi senior terjamin PT Bumi Resources (BUMI) keduanya dari B+ menjadi B. Peringkat regional (ASEA) hutang jangka panjang juga diturunkan dari axBB- menjadi axB. Seluruh peringkat hutang BUMI ditempatkan dalam credit watch dengan implikasi negatif. Penurunan peringkat tersebut dikarenakan ekspektasi penurunan kas operasional BUMI yang disebabkan oleh turunnya harga batubara, peningkatan biaya produksi, bunga dan pajak.
CENT - Northstar menjadi pembeli siaga
Northstar Pacific Partners bersiap akuisisi PT Centrin Online (CENT) melalui anak usahanya, Clover Universal Enterprise Ltd yang menjadi pembeli siaga rights issue saham CENT. CENT akan menerbitkan 6.84 Miliar saham dengan HMETD seharga Rp 100 per saham dan dari aksi ini CENT akan meraih dana sebesar Rp 684.95 Miliar. Jika para pemegang saham lama CENT tidak akan mengeksekusi hak right issue, Clover akan menguasai 92.25% saham CENT. CENT akan menggunakan 63.8% dana dari rights issue untuk akuisisi 100% saham PT Retower dan sisanya 36.2% akan digunakan CENT untuk membayar utang dan tambahan setoran modal kepada entitas CENT.
INDY - Pinjaman baru
PT Indika Energy (INDY) dalam keterbukaan informasinya menyatakan telah menerbitkan surat utang 2023 senilai US$ 500 Juta. Nilai tersebut melebihi 20% ekuitas perusahaan namun tidak lebih dari 50% ekuitas sehingga transaksi tersebut tidak memerlukan persetujuan RUPS. Sekitar US$ 235 Juta dana hasil emisi surat utang akan dialokasikan untuk pelunasan pinjaman bank, US$ 230 Juta untuk pelunasan surat utang 2016, dan sisanya untuk mendukung modal kerja.
TOTL - Target kontrak baru
PT Total Bangun Persada (TOTL) berhasil membukukan kontrak baru Rp 2.5 Triliun pada 2012. Angka ini lebih tinggi 39% dari realisasi 2011. Tahun ini TOTL menargetkan kontrak baru senilai Rp 2.1 Triliun. Tahun ini TOTL akan meneruskan proyek tahun 2012 sebesar Rp 1.7 Triliun dan menargetkan menggarap 30-40 proyek tiap tahun. TOTL memperkirakan laba bersih tahun ini mencapai Rp 210 Miliar naik dari perkiraan laba bersih 2012 sebesar Rp 175 Miliar atau tumbuh 45.83% pada 2011. TOTL menganggarkan belanja modal Rp 20 Miliar pada tahun ini untuk peralatan proyek dan software IT.