Daily News 05/02
February 05, 2013 No. 437
ADRO - Statistik operasional 2012
PT Adaro Energy (ADRO) membukukan penurunan produksi batubara sebesar 1%Yoy menjadi 47.19 juta ton tahun lalu dengan penurunan penjualan sebesar 4%Yoy menjadi 48.62 juta ton. Kinerja produksi dan penjualan naik pada 4Q 2012 seiring dengan beroperasinya tambang Wara yang memberi kontribusi 2.6 juta ton tahun lalu. Produksi 4Q 2012 tercatat naik 7%Yoy menjadi 12.21 juta ton sedangkan penjualan naik 12%Yoy menjadi 13.95 juta ton. Manajemen menargetkan produksi 2013 sekitar 50-53 juta ton dan berencana mengurangi stripping ratio dari rata-rata 6.4 kali menjadi 5.75 kali. Dengan asumsi tersebut manajemen memperkirakan EBITDA tahun ini mencapai US$ 850 Juta hingga US$ 1 Miliar.
INTP - Pertumbuhan volume penjualan
PT Indocement Tunggal Prakarsa (INTP) meraih pertumbuhan volume penjualan sepanjang 2012 dengan penjualan 18 juta ton semen naik 12.5% dibandingkan 2011 sebanyak 16 juta ton. Sementara penjualan semen INTP di pasar domestik tercatat 17.9 juta ton naik 16.1% dibandingkan tahun 2011 sebesar 15.4 juta ton. Pangsa pasar INTP naik dari 31.5% di 2011 menjadi 32% di 2012. INTP akan menambah kapasitas produksi dengan membangun pabrik baru di Citeureup, Bogor yang berkapasitas 4.4 juta ton per tahun dengan anggaran US$ 800 Juta dan ditargetkan selesai tahun 2015. INTP juga sedang menjajaki pembangunan pabrik semen di luar Jawa dengan target kapasitas produksi sekitar 2.5 juta ton per tahun.
KIJA - Target marketing sales 2013
PT Kawasan Industri Jababeka (KIJA) menargetkan marketing sales dari penjualan lahan industri sebesar Rp 1.2 Triliun hingga Rp 1.5 Triliun tahun ini. Kontribusi yang diharapkan akan berasal dari penjualan di kawasan industri dan residensial Cikarang. Sementara dari recurring income, KIJA menargetkan pendapatan hingga Rp 1.5 Triliun pada tahun ini. Untuk mencapai target marketing sales tahun 2013, KIJA mengalokasikan belanja modal sebesar Rp 400-500 Miliar. Sumber pendanaan belanja modal berasal dari kas internal. Dikarenakan permintaan tinggi, KIJA berencana mengakuisisi lahan baru di sekitar kawasan industri Cikarang pada tahun ini.
MLPL & MPPA - Transaksi dengan Temasek
PT Multipolar (MLPL) dan Anderson Investments, anak perusahaan Temasek Holdings (Singapura), hari ini dijadwalkan untuk menandatangani Exchangeable Rights Subscription Agreement (ERSA) senilai US$ 300 Juta (sekitar Rp 2.9 Triliun) yang akan ditukar dengan 26.1% kepemilikan PT Matahari Putra Prima (MPPA). Nilai tersebut setara dengan Rp 2,050 per lembar saham MPPA. Tenggat waktu penawaran saham berlaku paling lambat pada tahun keempat bergulir sejak periode perjanjian. MLPL akan tetap menjadi pemegang saham mayoritas MPPA, sedagkan instrumen exchangeable rights digunakan sebagai penjamin investasi. MLPL akan tetap fokus mengembangkan jaringan Hypermart dan Foodmart sebagai kegiatan usaha inti MPPA. Tahun ini MPPA menargetkan untuk membuka sedikitnya 20 gerai Hypermart di Bau-Bau, Palopo, Dumai, Kendari, dan Kupang.