CNKO - Rencana ekspansi


PT Exploitasi Energi Indonesia (CNKO) berencana membangun conveyor belt dan hauling road di konsesi batubara anak usahanya, PT Sekti Rahayu Indah (SRI). SRI juga menambah kapasitas terminal batubara yang saat ini pengerjaan pembangunan terminal mencapai 70%. Selain itu, CNKO akan memberikan modal kepada anak usahanya, PT Truba Dewata Guna Prasada (TDGP) yang digunakan untuk mengembangkan terminal batubara di Kalimantan Selatan dan pembelian tujuh kapal angkut batubara. CNKO akan mengembangkan anak usahanya, PT Korporindo Guna Bara (KGB) dalam hal pengembangan dermaga. untuk mendukung rencana ekspansi, CNKO mengalokasikan belanja modal Rp 1.6 Triliun yang diperoleh dari rights issue akhir tahun lalu senilai Rp 2.35 Triliun.


INDS - Rencana rights issue


PT Indospring (INDS) berencana menerbitkan sebanyak-banyaknya 210 juta lembar saham baru (40%) melalui proses rights issue. Rasio rigts issue ditetapkan sebesar 3:2 dengan harga penawaran Rp 1,700 per lembar saham. Dengan demikian target perolehan dana bersih mencapai Rp 357 Miliar dimana Rp 182 Miliar diantaranya dialokasikan untuk pembelian mesin leaf spring, Rp 110 Miliar untuk pembangunan pabrik dan mesin coil spring, dan Rp 62 Miliar sisanya untuk mendukung modal kerja. Pemegang saham INDS, PT Indoprima Gemilang, bertindak sebagai standby buyer atas rencana rights issue yang juga tengah menunggu persetujuan RUPSLB 14 Juni 2013. 


KRAS - Penyelesaian pabrik baru


Pabrik baja patungan antara PT Krakatau Steel (KRAS) dengan Posco (Pohang Iron & Steel Company) telah mencpai 85% penyelesaian dan diperkirakan selesai sesuai jadwal pada 4Q 2013. Produksi komersial diperkirakan dimulai pada 2013. Pabrik tersebut senilai US$ 2.7 Miliar dimana 30% dimiliki oleh KRAS dan sisanya oleh Posco. Berdasarkan perjanjian, KRAS memiliki opsi untuk meningkatkan kepemilikan sahamnya hingga 45%. 


ROTI - Rencana emisi obligasi


PT Nippon Indosari Corporindo (ROTI) berencana menerbitkan obligasi bertenor 5 tahun senilai Rp 1 Triliun. Kupon obligasi ditawarkan pada kisaran 7.9% hingga 8.5%. Pefindo memberi peringkat idAA- terhadap rencana emisi obligasi tersebut.