Daily News 22/05

May 22, 2013 No. 510
BDMN - BI hanya berikan izin akuisisi 40%

BI memberi izin kepada DBS Group untuk melakukan akuisisi atas 40% saham PT Bank Danamon (BDMN) dari permintaan akuisisi 67.37% saham, sesuai dengan Peraturan BI tentang Kepemilikan Saham Bank Umum yang diterbitkan tahun lalu. Pembatasan tersebut juga diakibatkan oleh belum diberikannya kelonggaran yang diminta BI dari Monetary Authority of Singapore (MAS) kepada tiga bank nasional Indonesia : PT Bank Mandiri (BMRI), PT Bank Rakyat Indonesia (BBRI), dan PT Bank Negara Indonesia (BBNI). Saat ini Fullerton Financial Holding Pte., melalui anak perusahaan Asia Financial (Indonesia) Pte. Ltd.(AFI), tercatat memiliki 67.37% saham BDMN. Fullerton merupakan anak perusahaan Temasek. Sesuai dengan perjanjian jual beli tahun lalu, DBS Group Holding (anak perusahaan Temasek), berencana membeli 67.37% saham BDMN senilai Rp 45.2 Triliun (Rp 7,000 per lembar) dari AFI. Transaksi tersebut akan dibiayai oleh penerbitan saham DBS Group yang akan diserap oleh Temasek. Kedua belah pihak menetapkan 2 juni 2013 sebagai batas akhir keputusan transaksi.
CASS - Memperluas jasa makanan
PT Cardig Aero Services (CASS) akan memperluas jangkauan konsumen di bidang layanan makanan. CASS sudah menyiapkan belanja modal Rp 100 Miliar dari kas internal dan pinjaman pihak ketiga. Khusus di bidang jasa makanan CASS menyiapkan dana sebesar Rp 15 miliar untuk memperbesar jumlah konsumen di bidang katering. Setelah merambah bisnis katering untuk perusahaan pertambangan, CASS telah membangun pusat dapur di Karawang, Jawa Barat untuk mendukung bisnis katering ke sektor manufaktur.
PANR - Rencana emisi obligasi
PT Panorama Sentrawisata (PANR) berencana menerbitkan obligasi senilai Rp 500 Miliar untuk mendukung rencana ekspansi. Sebelumnya PANR telah membentuk perusahaan patungan dengan operator hotel Carlson Rezidor Hotel Group untuk mencari 20 hotel yang akan dikembangkan dalam 7 tahun kedepan.
WINS - Rencana buyback saham
PT Wintermar Offshore Marine (WINS) berencana melakukan buyback atas 190 juta lembar saham (5.2% saham) dengan alokasi dana maksimal US$ 10.5 Juta. Buyback saham dilaksanakan dalam 18 bulan setelah mendapat persetujuan RUPSLB pada 20 Juni 2013.