Daily News 31/05

May 31, 2013 No. 517
AUTO - Private Placement

PT Astra International (ASII) mengumumkan penjualan 15% saham PT Astra Otoparts (AUTO) kepada pihak strategis atau private placement yang dijual dengan harga Rp 3,750 per saham. Dari transaksi tersebut, ASII mendapatkan dana berkisar Rp 2.8 Triliun dan kepemilikan ASII di AUTO berkurang menjadi 80% dari sebelumnya 95.65%. Manajemen PT Astra Otoparts (AUTO) mengemukakan saham AUTO dibeli oleh investor lokal dan asing, salah satunya adalah Toyota Tsusho yang membeli 4.9% saham AUTO.
Bakrie Group - Rencana transaksi pemisahan
Hingga batas waktu 30 Mei 2013 yang telah ditetapkan, belum terdapat informasi terkait pembayaran dana senilai US$ 278 Juta dari Bakrie Group kepada Bumi Plc. terkait rencana pemisahan asset PT Bumi Resources (BUMI) dari Bumi Plc. Pada 12 Februari lalu telah terdapat persetujuan dimana Bakrie Group membayar deposit senilai US$ 50 Juta dan US$ 278 Juta sebelum 30 Mei 2013.
KRAS - Kerjasama dengan Natsteel dan Marubeni
Anak perusahaan PT Krakatau Steel (KRAS), PT Krakatau Wajatama (KW), menjalin kerjasama dengan Natsteel Asia Pte. Ltd. dan PT Marubeni Itochu Steel Indonesia (MISI) untuk membentuk PT Krakatau Natsteel Construction Solution (KNCS) yang akan memproduksi prefabrikasi baja di Indonesia dengan kapasitas produksi 70,000 ton per tahun. Modal dasar joint venture mencapai US$ 2.2 Juta. KW dan Natsteel masing-masing memiliki 45% saham KNCS dan 10% sisanya dimiliki oleh MISI. KRAS mengalokasikan belanja modal senilai US$ 267.7 Juta tahun ini.
MDLN - Rencana emisi global bond
PT Modernland Realty (MDLN) berencana menerbitkan obligasi global senilai US$ 300 Juta tahun nii. Sekitar US$ 275 Juta diantaranya dialokasikan untuk membeli saham perusahaan property dan sisanya untuk membayar utang. Tahun ini MDLN mengalokasikan dana belanja modal senilai Rp 1.9 Triliun untuk mengakuisisi lahan seluas 750 Ha di timur Jakarta dan 400 Ha di Serang.
PJAA - Proyek reklamasi
PT Pembangunan Jaya Ancol (PJAA) akan mereklamasi empat pulau seluas total 700 Ha di kawasan Teluk Jakarta. Tahap pertama, PJAA mengalokasikan dana Rp 500 Miliar-Rp 600 Miliar untuk mereklamasi lahan seluas 160 Ha. Manajemen PJAA mengemukakan pola pengembangan kawasan Teluk Jakarta akan menyerupai Sentosa Development Co, yang mengembangkan Sentosa Island. Pemerintah provinsi DKI mendukung PJAA dalam proyek reklamasi Teluk Jakarta dengan kemudahan perizinan. Selain itu, PJAA juga ikut dalam proyek normalisasi Waduk Pluit di Jakarta Utara. PJAA akan mengelola kawasan rekreasi di sepanjang bantaran waduk dengan mereklamasi seluas 40 Ha dan bekerjasama dengan PT Jakarta Propertindo.