Daily News 23/09

September 23, 2013 No. 592
Makroekonomi - Tekanan Inflasi Oktober

Pemerintah akan menaikkan tarif listrik pada 1 Oktober 2013 sebagai tahap terakhir menaikkan tarif yang dilakukan sejak awal kuartal tahun ini. Tarif listrik 2013 rata-rata naik 4.3%Yoy pada 1 Januari, 1 April, 1 Juli, dan 1 Oktober 2013. Lebih lanjut, Pemerintah juga tengah mengkaji rencana pembatasan pembelian BBM subsidi dengan cara baru yang diperkirakan dimulai pada bulan Oktober. Pemerintah berencana melarang pembelian BBM subsidi dengan menggunakan uang tunai, namun harus melalui kartu elektronik seperti e-toll card atau semacam voucher BBM. Sistem non-tunai dimaksudkan untuk mengendalikan volume distribusi BBM subsidi sehingga lebih tepat sasaran. Penerapan kedua kebijakan tersebut berpotensi memicu inflasi di bulan Oktober.
PSAB - Divestasi anak usaha
PT J Resources Asia Pasifik (PSAB) menjual saham PT Bukit Makmur Istindo Nikeltama (BMIN). PSAB memiliki 80% saham BMIN melalui anak usahanya, PT J Resources Nusantara. Pembeli saham BMIN adalah PT Istindo Marunda Graha Perdana. Penjualan 80% saham BMIN atau setara 2,000 saham bernilai Rp 2 Miliar. Sebelumnya Istindo adalah pemegang saham minoritas BMIN dengan jumlah kepemilikan hanya 500 saham.
SMGR - Penurunan nilai investasi
PT Semen Indonesia (SMGR) memperkirakan nilai investasi perusahaan pada tahun ini tidak akan sebesar rencana semula. SMGR hanya berinvestasi sekitar Rp 1.2 - 1.5 Triliun pada 2013, turun 25% dari rencana awal sebesar Rp 2 Triliun. Penurunan investasi ini karena penggunaan dana untuk dua pabrik SMGR di Rembang (Jawa Tengah) dan di Indarung (Padang, Sumatera Barat), belum terlalu besar. Pembangunan kedua pabrik tersebut baru akan dimulai Oktober 2013 dari rencana semula awal 2H 2013. Dana investasi sekitar Rp 7 Triliun untuk kedua pabrik, namun karena ekspansi mundur maka dana yang digunakan sekitar 10-15%. Selain itu, turunnya nilai investasi akibat pergesaran rencana SMGR untuk penambahan packing plant.