Daily News 01/10

October 01, 2013 No. 598
ALTO - Tunda rights issue

RUPSLB PT Tri Banyan Tirta (ALTO) menyetujui rencana penundaan penerbitan 680 juta lembar saham baru melalui proses rights issue karena OJK belum memberi pernyataan efektif. ALTO berencana menawarkan harga Rp 550 per lembar saham dalam proses rights issue dengan target perolehan dana mencapai Rp 374 Miliar. sekitar 45.3% dana hasil rights issue akan digunakan untuk membeli saham PT Tirtamas Abadi Berjaya dari PT Tirtamas Anggada.
ARNA - Pembangunan pabrik tahap II
PT Arwana Citramulia (ARNA) akan membangun pabrik tahap kedua yang ditargetkan beroperasi pada 2015 mendatang. Pabrik tahap pertama di Palembang sudah beroperasi pada awal September lalu dengan kapasitas produksi 7 juta m² per tahun. Setelah pabrik ini broperasi, ARNA mulai mengembangkan pabrik tahap kedua. Untuk membangun pabrik tahap kedua yang berkapasitas 6 juta m² keramik per tahun, ARNA mengeluarkan investasi sekitar Rp 120 Miliar. Rencananya ARNA akan membangun tiga pabrik baru di Palembang dengan kapasitas produksi total 20 juta m² per tahun. Setelah pabrik tahap pertama dan kedua selesai, ARNA berencana membangun satu pabrik lagi berkapsitas 6 Juta m² per tahun.
INDF - Rencana penerbitan MTN
Anak perusahaan PT Indofood Sukses Makmur (INDF), PT Indofood Agri Resources (IndoAgri), berencana menerbitkan medium term notes (MTN) senilai total US$ 500 Juta di Singapura. IndoAgri telah menunjuk DBS Bank sebagai lead arranger dan dealer dari rencana emisi MTN. Dana hasil emisi akan dialokasikan untuk mendukung modal kerja.
KAEF - Turunkan alokasi belanja modal
Manajemen PT Kimia Farma (KAEF) menurunkan alokasi belanja modal tahun ini dari kisaran Rp 660 Miliar menjadi sekitar Rp 100-200 Miliar seiring dengan penundaan rencana pembangunan pabrik dan rumah sakit tahun ini. Oleh karena itu manajemen memutuskan menunda rencana emisi obligasi senilai Rp 1 Triliun. Dana belanja modal tahun ini berasal dari kas internal dan digunakan untuk membangun 150 apotek serta akuisisi lahan.
PNBN - Penjualan saham oleh ANZ
Australia and New Zealand Banking Ltd (ANZ) akan menjual 14% saham PT Bank Pan Indonesia (PNBN). Manajemen PNBN mengakui ANZ melalui Votraint Nomor 1103 PTY LTD berencana menjual kepemilikannya di PNBN. Penjualan saham tersebut untuk memenuhi aturan prinsip kepemilikan tunggal atau single presence policy (SPP) Bank Indonesia (BI). Nantinya ANZ hanya akan memiliki saham 25% di PNBN dari sebelumnya ANZ melalui Votraint Nomor 1103 PTY LTD memiliki 39% saham PNBN. Di pihak lain, ANZ menguasai 99% saham di Bank ANZ Indonesia sehingga ANZ terkena aturan kepemilikan tunggal karena ANZ memiliki saham mayoritas di dua Bank.