Daily News 30/10

October 30, 2013 No. 617
Sektor Infrastruktur - Kebijakan open access

Penerapan kegiatan usaha gas melalui pipa yang diatur dalam Permen ESDM No. 19/2009 akan berlaku efektif pada 1 November 2013. BPH Migas akan melakukan revisi terkait pemberian izin pembangunan pipa transmisi dan distribusi secara konsorsium karena membutuhkan investasi yang tinggi. BPH Migas akan memberi izin kepada pemenang lelang proyek pembangunan jaringan pipa gas termasuk hak monopoli untuk daerah tersebut. Izin pembangunan pipa tidak diberikan atas daerah yang telah memiliki jaringan. Pembangunan jaringan pipa gas dimaksudkan untuk digunakan bersama (open access). Untuk jaringan pipa yang telah ada BPH Migas akan merubah izin dari pipa “dedicated” hilir menjadi pipa distribusi untuk dapat menerapkan “open access”.
ICBP - Kinerja 9M 2013
PT Indofood CBP Sukses Makmur (ICBP) membukukan kenaikan laba bersih 9M 2013 sebesar 13.9%Yoy menjadi Rp 1.89 Triliun Vs Rp 1.66 Triliun pada 9M 2012 lalu. Naiknya kinerja didukung oleh kenaikan penjualan sebesar 15.6%Yoy menjadi Rp 18.88 Triliun. Posisi laba operasi tercatat naik 7.1%Yoy menjadi Rp 2.32 Triliun.
INDF - Kinerja 9M 2013
PT Indofood Sukses Makmur (INDF) membukukan kenaikan laba bersih 9M 2013 sebesar 10.5%Yoy menjadi Rp 2.86 Triliun Vs Rp 2.59 Triliun pada 9M 2012 lalu. Naiknya kinerja didukung oleh kenaikan penjualan sebesar 10.5%Yoy menjadi Rp 41.28 Triliun. Posisi laba operasi tercatat turun 11.2%Yoy menjadi Rp 4.76 Triliun. Sementara itu INDF tengah mengkaji rencana akuisisi pabrik gula di perkebunan tebu Hacienda Luisita di Provinsi Tarlac, Filipina. Pabrik dan perkebunan dimiliki oleh klan Cojuangco, keluarga besar Aquino. INDF berminat untuk berinvestasi di pabrik gula yang menempati lahan 50 Ha dan luas lahan perkebunan mencapai 4,300 Ha. INDF tertarik pada bisnis gula karena INDF juga memiliki bisnis perkebunan, penggilingan dan penyulingan gula.
PTBA - Kinerja 9M 2013
PT Bukit Asam (PTBA) membukukan penurunan laba bersih 9M 2013 sebesar 41.8%Yoy menjadi Rp 1.28 Triliun Vs Rp 2.2 Triliun pada 9M 2012. Turunnya kinerja diakibatkan oleh penurunan pendapatan sebesar 6.8%Yoy menjadi Rp 8.12 Triliun. Naiknya beban pokok penjualan serta beban operasional menekan kinerja laba operasi yang turun 47.3%Yoy pada 9M 2013 menjadi Rp 1.48 Triliun.