Daily News 04/02
February 04, 2014 No. 679
AALI - Statistik operasional 2013
PT Astra Agro Lestari (AALI) membukukan kenaikan volume penjualan CPO sebesar 10.8%Yoy menjadi 1.58 juta ton Vs 1.42 juta ton pada 2012 lalu, sementara itu penjualan inti sawit (kernel) naik 44.8%Yoy menjadi 336,414 ton tahun lalu. Harga jual rata-rata CPO tahun lalu turun 0.6%Yoy menjadi Rp 7,277 per Kg sedangkan harga kernel turun 0.4%Yoy menjadi Rp 3,452 per Kg.
NIPS & TRIM - Mayoritas kepemilikan di NIPS
PT Trimegah Securities (TRIM) menjadi pemegang saham mayoritas PT Nipress (NIPS) dengan memiliki 26.36% saham. TRIM memegang saham NIPS yang merupakan proses kelanjutan dari penerbitan rights issue pada Desember 2013. Pada saat itu, NIPS menerbitkan 742.86 juta saham baru dengan harga pelaksanaan Rp 300 per saham dan TRIM sebagai pembeli siaga rights issue NIPS. Dengan kepemilikan sebesar 26.36%, TRIM menjadi pemegang saham mayoritas terbesar NIPS setelah rights issue menggantikan PT Tritan Adhitama Nugraha (TAN). Kepemilikan TAN terdilusi dari 37.11% menjadi 17.97% setelah pelaksanaan rights issue.
SUGI - Blok Selat Panjang berproduksi
PT Sugih Energy (SUGI) akan segera memulai kegiatan operasi produksi di blok Selat Panjang, Riau. Hal ini menyusul persetujuan dari SKK Migas terhadap rencana pengembangan atau plan of Development (PoD) di Blok yang dikelola cucu usaha SUGI, Petroselat Ltd. Sekarang, status blok Selat Panjang sudah produksi dan dengan PoD akan ditingkatkan produksinya. Rencananya, Petroselat akan memproduksi minyak bumi sebanyak 4,400 barrel oil per day (bopd) dan gas sebanyak 24 mmscfd. Untuk investasi pengembangan awal blok ini, SUGI mengalokasikan dana US$ 20 Juta. SUGI memperkirakan, total investasi untuk pengembangan blok tersebut membutuhkan dana US$ 240 Juta.
VIVA - Target pendapatan iklan
Manajemen PT Visi Media Asia (VIVA) menargetkan perolehan pendapatan iklan tumbuh 30%Yoy mencapai sekitar Rp 2 Triliun yang diharapkan berasal dari iklan Pemilu dan World Cup. Pendapatan iklan 2012 tercatat sebesar Rp 1.24 Triliun, sedangkan pendapatan tahun lalu diperkirakan mencapai Rp 1.56 Triliun. VIVA mengalokasikan dana belanja modal Rp 1 Triliun tahun ini. Sekitar Rp 400 Miliar diantaranya dialokasikan untuk membangun studio dan Rp 50 Miliar dialokasikan untuk TV digital terrestrial tidak berbayar.