Daily News 05/02
February 05, 2014 No. 680
BMTR - Proyek fiber optic
PT Global Mediacom (BMTR) menganggarkan dana US$ 133 juta atau sekitar Rp 1.6 Triliun untuk membangun jaringan kabel serat optik tahap pertama di Jakarta dan sekitarnya. Proyek ini akan digarap oleh anak usaha BMTR, PT MNC Kabel Mediacom. Dalam periode tiga tahun kebutuhan dana diperkirakan sekitar US$ 400 juta. MNC Kabel menargetkan pengguna jaringan fiber optic sebanyak 10 juta home pass dalam jangka waktu 10 tahun ke depan dan akan berekspansi ke beberapa kota besar. Manajemen BMTR mengungkapkan bisnis tersebut akan diarahkan ke layanan internet protocol television (IPTV). BMTR telah mendapatkan dukungan dana dari vendor financing dengan bunga Libor plus 2.5% per tahun dengan tingkat pengembalian 7-8 tahun. Sementara sisanya berasal dari kas internal perusahaan
CTRA - Kinerja 2013
PT Ciputra Development membukukan kenaikan marketing sales sebesar 21.9%Yoy menjadi Rp 8.9 Triliun tahun lalu Vs Rp 7.3 Triliun pada 2012. Tahun ini marketing sales ditargetkan mencapai Rp 10 Triliun. Sementara itu CTRA membukukan pendapatan berulang (recurring income) sekitar Rp 1 Triliun tahun lalu Vs Rp 800 Miliar pada 2012. Manajemen menargetkan dapat membukukan recurring income sebesar Rp 1.3 Triliun tahun ini seiring dengan beroperasi penuhnya Ciputra World I serta berbagai proyek di Grogol, Surabaya, dan Semarang.
DILD - Target 2014
Manajemen PT Intiland Development (DILD) menargetkan marketing sales tahun ini naik menjadi Rp 2.8 Triliun, sekitar 10 diatas pencapaian tahun lalu sekitar Rp 2.53 Triliun (Rp 1.65 Triliun pada 2012).
IMAS & SIMP - Mendirikan perusahaan patungan
PT Indomobil Sukses Internasional (IMAS) melalui anak usahanya, PT Wahana Inti Selaras (Wisel) bekerjasama dengan PT Salim Ivomas Pratama (SIMP) mendirikan perusahaan patungan (joint venture), PT Prima Sarana Mustika (PSM) yang bergerak di bidang usaha pembangunan, perdagangan, jasa, pertanian, pengangkutan darat, dan perbengkelan. PT PSM didirikan dengan modal dasar Rp 50 Miliar dan modal ditempatkan dan disetor penuh mencapai Rp 15 Miliar. Pendirian PSM ditandatangani pada 30 Januari 2014. Wisel selaku pemegang Mayoritas menguasai 60% sedangkan sisanya 40% dimiliki oleh SIMP.