Daily News 18/02

February 18, 2014 No. 689
IPO - PT Indosmelt

PT Indosmelt berencana menggelar IPO dengan melepas 49% saham ke publik dan menargetkan dana US$ 450-500 Juta. Dana hasil IPO akan digunakan untuk mendanai gold refinery berkapasitas 20 ton senilai US$ 450-500 Juta. Selain itu Indosmelt juga menjajaki pinjaman dari Indonesia Eximbank untuk pendanaan proyek copper smelter terintegrasi di Bontoala, Sulawesi Selatan. Total investasi proyek pengolahan 500 ribu ton konsentrat tembaga mencapai US$ 1.5 Miliar. Smelter dan refinery akan dirancang menghasilkan katoda tembaga sebanyak 120 ribu ton per tahun dan emas sebanyak 20 ton per tahun. Perusahaan pengolahan (smelter) tembaga dan emas ini tengah mengkaji rencana IPO dengan PT Kresna Graha Sekurindo sebagai calon penjamin pelaksana emisi efek dengan target IPO pada 2015.
BNGA - Kinerja 2013
PT CIMB Niaga (BNGA) membukukan kenaikan laba bersih 2013 sebesar 1.1%Yoy menjadi Rp 4.28 Triliun Vs Rp 4.23 Triliun pada 2012 lalu. Pendapatan bunga bersih naik 4.2%Yoy menjadi Rp 10.12 Triliun dengan laba operasional naik 2.1%Yoy menjadi Rp 5.87 Triliun tahun lalu. Pada akhir 2013 lalu posisi CAR tercatat sebesar 15.36% (15.16% pada 2012) dengan NPL Gross 2.23% (2.29% pada 2012), ROE 19.07% (23.41% pada 2012), dan LDR 94.49% (95.04% pada 2012).
BTPN - Kinerja 2013
PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN) membukukan kenaikan laba bersih 2013 sebesar 7.7%Yoy menjadi Rp 2.13 Triliun Vs Rp 1.98 Triliun pada 2012 lalu. Naiknya kinerja didukung oleh kenaikan pendapatan bunga bersih sebesar 16.1%Yoy menjadi Rp 7.05 Triliun. Laba operasional BTPN naik 15.7%Yoy menjadi Rp 2.88 Triliun tahun lalu. Pada akhir 2013 lalu posisi CAR tercatat sebesar 23.09% (21.49% pada 2012) dengan NPL Gross 0.67% (0.58% pada 2012), ROE 26.15% (32.58% pada 2012), dan LDR 88.33% (86.18% pada 2012).
KRAS - Tingkatkan pangsa pasar baja industri otomotif
PT Krakatau Steel (KRAS) berencana meningkatkan pangsa pasar produk baja industri otomotif dari sekitar 7% tahun lalu menjadi 20% dalam tiga tahun kedepan. Tahun ini, penguasaan pasar KRAS di segmen otomotif domestik ditargetkan mencapai 10%. Untuk meningkatkan pangsa pasar, KRAS tengah mengincar dua jenis mobil yang dinilai memiliki nilai pasar: Mobil LCGC serta mobil niaga. Dikarenakan Mobil LCGC mempunyai ketentuan jumlah komponen minimal sekitar 80% komponen lokal. Sedangkan untuk kendaraan komersial, KRAS telah cukup lama memasok baja ke segmen ini. Selain itu, penjualan baja bagi produk otomotif akan dilakukan kepada produsen komponen
TINS - Kinerja 2013
PT Timah (TINS) membukukan kenaikan laba bersih 2013 sebesar 19.3%Yoy menjadi Rp 515.1 Miliar Vs Rp 431.6 Miliar pada 2012 lalu kendati membukukan penurunan pendapatan sebesar 20.5%Yoy menjadi Rp 5.85 Triliun Vs Rp 7.36 Triliun pada 2012. Efisiensi biaya produksi yang dilakukan TINS mampu menekan beban pokok pendapatan sebesar 27.6%Yoy menjadi Rp 4.4 Triliun tahun lalu sehingga posisi laba kotor tercatat naik 13.1%Yoy menjadi Rp 1.44 Triliun. TINS membukukan penjualan timat sebanyak 23,237 ton dengan harga rata-rata US$ 22,751 per ton tahun lalu.