Daily News 19/02

February 19, 2014 No. 690
Makroekonomi - Hasil lelang SUN

Pemerintah meningkatkan nilai emisi Surat Utang Negara (SUN) dalam lelang kemarin menjadi Rp 12.25 Triliun dari target emisi awal Rp 10 Triliun seiring dengan tingginya minat peserta lelang yang mencapai Rp 23.3 Triliun. Namun demikian jumlah tersebut lebih rendah dari lelang SUN sebelumnya dimana penawaran yang masuk mencapai Rp 30 Triliun dengan jumlah yang diserap Rp 15 Triliun. Rata-rata yield SUN Seri FR69 (tenor 5 tahun) dalam lelang 18 Februari sebesar 7.87%, FR70 (tenor 10 tahun) yield 8.52%, dan FR68 (tenor 20 tahun yield 9.18%. Sebagai pembanding, rata-rata yield yang dimenangkan untuk Seri FR70 dan FR68 dalam lelang SUN 5 Februari lalu masing-masing sebesar 9.05% dan 9.63%. Turunnya yield obligasi jangka panjang Indonesia mencerminkan kepercayaan investor asing akan ekonomi Indonesia.
BBNI - Kinerja 2013
PT Bank Negara Indonesia (BBNI) membukukan kenaikan laba bersih 2013 sebesar 28.5%Yoy menjadi Rp 9.05 Triliun Vs Rp 7.04 Triliun pada 2012 lalu. Naiknya kinerja didukung oleh kenaikan pendapatan bunga bersih sebesar 23.3%Yoy menjadi Rp 19.05 Triliun. Laba operasional BBNI naik 29.8%Yoy menjadi Rp 11.21 Triliun tahun lalu. Pada akhir 2013 lalu posisi CAR tercatat sebesar 15.09% (16.67% pada 2012) dengan NPL Gross 2.17% (2.84% pada 2012), ROE 22.74% (19.99% pada 2012), dan LDR 85.30% (77.52% pada 2012).
BEST - Target penjualan 2014
Manajemen PT Bekasi Fajar Industrial Estate (BEST) menargetkan penjualan tahun ini sebesar US$ 105 Juta, naik tipis dari pencapaian US$ 103.2 Juta tahun lalu. Adanya proses Pemilu tahun ini diperkirakan memperlambat pertumbuhan penjualan lahan industri seiring dengan aksi wait and see investor asing yang akan membangun pabrik di Indonesia. Target penjualan tersebut didasarkan pada target penjualan lahan seluas 60 Ha dengan asumsi harga jual rata-rata US$ 172 per M². Pada akhir tahun lalu BEST tercatat memiliki gross land bank seluas 935 Ha, dimana net land bank tercatat sebesar 681 Ha. BEST mengalokasikan dana belanja modal Rp 240 Miliar tahun ini untuk menambah areal landbank seluas 50 Ha.
ECII - Penjualan saham SMRU dan rencana buyback
PT Electronic City (ECII) menjual sebanyak 142.72 saham atau setara 9.5% saham PT SMR Utama (SMRU) dengan harga Rp 350 per saham sehingga total dana yang didapatkan ECII senilai Rp 49.95 Miliar. Penjualan saham dilakukan pada 13 Februari 2014. ECII tercatat telah menjadi pemegang saham perusahaan tambang mangan tersebut dengan kepemilikan saham sebanyak 142.72 juta saham atau sekitar 9.51% untuk investasi jangka pendek. Sementara itu, ECII mengungkapkan telah menyiapkan dana sebesar Rp 150 Miliar untuk membeli kembali saham yang ada di pasar dan telah menunjuk PT Jasa Utama Capital bertindak sebagai broker dalam melakukan transaksi buyback tersebut.
SMBR - Rencana pembangunan pabrik baru
Manajemen PT Semen Baturaja (SMBR) tengah memfinalisasi proses tender kontrak pembangunan pabrik Baturaja II senilai Rp 2.65 Triliun hingga Rp 2.9 Triliun. Minggu lalu SMBR telah menandatangani letter of intent dengan Tianjin Cement Industry Design & Research Institute Co. Ltd. (Cina) yang akan dilanjutkan dengan pembicaraan kesepakatan harga. Groundbreaking proyek tersebut diharapkan dapat terlaksana pada bulan Juni dengan penyelesaian pada akhir 2016. Pabrik baru tersebut akan memiliki kapasitas produksi 1.85 juta ton per tahun, sehingga mendorong kapasitas produksi SMBR menjadi 3.85 juta ton per tahun pada 2017. Saat ini SMBR tercatat memiliki kapasitas produksi 2 juta ton per tahun.