Daily News 25/02

February 25, 2014 No. 694
BUMI - Tudingan Rothschild 

Nathaniel Rothschild menuding turunnya kinerja saham PT Bumi Resources (BUMI) diakibatkan oleh kegiatan penambangan ilegal pada salah satu anak perusahaan, PT Arutmin Indonesia (Arutmin). Penambangan ilegal melibatkan tiga pihak: Bakrie, Haji Syamsudin (pengusaha tambang lokal di Kalimantan), dan Tommy Winata (pemilik Grup Artha Graha). Rothschild menyebutkan bahwa Haji Syamsudin dan Tommy Winata membeli Arutmin dari BUMI setelah berjalannya transaksi pemisahan investasi dengan ARMS. Asia Resource Minerals Plc (ARMS) menetapkan tenggat waktu (yang telah diperpanjang beberapa kali) penyelesaian transaksi pemisahan dengan Grup Bakrie pada 26 Februari 2014.
ISAT - Rencana penawaran saham TBIG
PT Indosat (ISAT) mulai menawarkan 5% saham PT Tower Bersama Infrastructure (TBIG) kepada para investor dengan menunjuk Bank of America Merrill Lynch sebagai penasihat. Manajemen ISAT menegaskan perseroan tidak memiliki alasan untuk mempertahankan kepemilikan saham TBIG dan ISAT mempersiapkan dua opsi penjualan melalui block sale atau ke publik. Namun, ISAT tidak memaksa untuk menyelesaikan proses divestasi pada 1Q 2014. Sebelumnya, manajemen ISAT mengatakan akan menjual saham TBIG pada kisaran harga Rp 5,000-Rp 6,000 per lembar. ISAT menargetkan perolehan dana sebesar US$ 130 Juta dari penjualan saham yang akan digunakan untuk membayar utang.
TBIG - Kinerja 2013
PT Tower Bersama Infrastructure (TBIG) membukukan kenaikan laba bersih 2013 sebesar 48.11%Yoy menjadi Rp 1.25 Triliun Vs Rp 841.93 Miliar. Naiknya kinerja didukung oleh kenaikan pendapatan sebesar 57.3%Yoy menjadi Rp 2.69 Triliun. Disisi lain, beban keuangan TBIG juga naik 55.32%Yoy menjadi Rp 726.12 Miliar dan Rugi selisih kurs meningkat 850.17%Yoy menjadi Rp 799.12. Manajemen TBIG menyebutkan, pendapatan TBIG naik karena permintaan dari operator telekomunikasi juga meningkat, PT Telekomunikasi Selular berkontribusi 27.48%, PT Indosat (ISAT) berkontribusi 23.47%, dan PT Telekomunikasi Indonesia (TLKM) berkontribusi 12.05%.