Daily News 04/03
March 04, 2014 No. 699
KRAS - Alokasi belanja modal
PT Krakatau Steel (KRAS) mengalokasikan dana belanja modal sekitar US$ 490-500 Juta tahun ini, lebih rendah dari alokasi belanja modal US$ 800 Juta tahun lalu. Penurunan alokasi belanja modal diakibatkan oleh penundaan beberapa proyek akibat kondisi industri baja dunia yang diperkirakan belum kondusif tahun ini, selain karena depresiasi Rupiah.
LPPF - Penjualan saham oleh CVC
CVC Capital Partners Ltd melalui anak usahanya, Asia Color Company Ltd, menjual 190 juta saham atau setara dengan 6.5% saham PT Matahari Department Store (LPPF) kepada publik. Perusahaan pengelola dana investasi asal Inggris tersebut memperoleh dana sebesar Rp 2.49 Triliun. CVC menjual sebagian saham LPPF pada harga Rp 13,100 per saham dan menunjuk Goldman Sachs sebagai placement agent. Sementara di pasar Negosiasi, Maybank Kim Eng Securities memfasilitasi transaksi crossing saham LPPF. Crossing tersebut sebanyak 190 juta saham pada harga Rp 13,100. Manajemen LPPF mengungkapkan kepemilikan CVC melalui Asia Color turun menjadi 25.7%.
SSIA - Rencana pembangunan tujuh budget hotel
PT Surya Semesta Internusa (SSIA) berencana membangun tiga budget hotel tahun ini dan telah menganggarkan dana sebesar Rp 210 Miliar. Selama dua tahun kedepan, SSIA menargetkan membangun tujuh budget hotel. Sisa empat hotel akan dibangun pada tahun depan. Rata-rata pembangunan satu budget hotel membutuhkan investasi senilai Rp 70 Miliar. SSIA sendiri telah menyiapkan tujuh lokasi proyek ini di Karawang, Jakarta, Pekanbaru, Palembang, Cirebon, Lampung, dan Balikpapan.
TOWR - Kinerja 2013
PT Sarana Menara Nusantara (TOWR) membukukan penurunan laba bersih 2013 sebesar 51.4%Yoy menjadi Rp 168.51 Miliar tahun lalu Vs Rp 346.84 Miliar pada 2012 kendati membukukan kenaikan pendapatan sebesar 41.1%Yoy menjadi Rp 3.2 Triliun tahun lalu. Posisi laba kotor masih tercatat naik 33.4%Yoy menjadi Rp 2.06 Triliun pada 2013 namun pencatatan kerugian lain-lain bersih sebesar Rp 948.28 Miliar (rugi lain-lain bersih Rp 324.24 Miliar pada 2012) menekan kinerja laba operasi yang mengalami penurunan 21.1%Yoy menjadi Rp 775.32 Miliar.