Daily News 22/08
August 22, 2014 No. 809
CENT - Fokus bisnis menara telekomunikasi
PT Centratama Telekomunikasi Indonesia (CENT) sejak Januari 2014 mengubah fokus bisnis menjadi bisnis menara telekomunikasi dan meninggalkan bisnis penyedia jasa internet beserta solusinya (ISP). CENT telah menandatangani perjanjian pengalihan aset dan saham dengan PT Ultima Globalindo. Seluruh saham CENT yang ada di PT Centrin Nuansa Teknologi, PT Centrin Online Prima, PT Centrin Multi Media dan Centrin Communications Ltd beralih ke tangan Ultima dengan nilai transaksi Rp 30.45 Miliar. Transaksi bertujuan agar CENT fokus pada bidang jasa dan investasi serta menara telekomunikasi.
ELSA - Mendirikan dua anak usaha
PT Elnusa (ELSA) bersama anak usahanya PT Elnusa Patra Ritel mendirikan dua perusahaan baru di bidang drilling & oilfield services dengan nama PT Elnusa Oilfield Services dan di bidang seismic services dengan nama PT Elnusa Geosains Indonesia. ELSA akan bertindak sebagai pemegang saham sebesar 99.9% saham pada masing-masing kedua anak usaha tersebut. Elnusa Oilfield Services akan memberikan jasa pendukung operasional yang bergerak di bidang Energi seperti perusahaan minyak dan gas dan Elnusa Geosains fokus di bisnis seismic services. ELSA tetap memfokuskan pada bisnis inti, minyak dan gas meskipun ELSA telah mendirikan bisnis baru di bidang pengembangan biodiesel.
GDST - Rencana ekspansi
PT Gunawan Dianjaya Steel (GDST) berencana meningkatkan kapasitas produksi dengan membangun pabrik plate mill II pada 2H 2014 dengan nilai investasi mencapai US$ 100 Juta. Saat ini GDST telah memiliki 1 unit pabrik plate mill di Margomulyo (Surabaya) dengan kapasitas produksi 400,000 ton per tahun. Dengan kapasitas pabrik kedua sebesar 1 juta ton per tahun maka GDST akan memiliki kapasitas produksi 1.4 juta ton per tahun pada akhir 2016. Sekitar 40% dana kebutuhan investasi berasal dari kas internal dan sisanya pinjaman bank.
TLKM - Ekspansi ke Timur Tengah
PT Telekomunikasi Indonesia (TLKM) akan ekspansi ke Arab Saudi dan beberapa negara di Timur Tengah pada akhir 2014. TLKM akan menginvestasikan Rp 1 Triliun dan mencari mitra perusahaan lokal yang sudah memiliki jaringan disana. TLKM akan mulai dengan mobile virtual network operator (MVNO) dan pendanaan investasi akan diambil dari belanja operasional. Selain Timur Tengah, TLKM juga akan ekspansi ke Taiwan. Selama ini, TLKM telah ekspansi ke Hong Kong, Malaysia, dan Tiongkok. Setiap sasaran ekspansi ke luar negeri karena banyak WNI menetap disana.