Daily News 11/11

November 11, 2014 No. 867
DILD - Kawasan industri di Jombang dan Demak

PT Intiland Development (DILD) berencana mengakuisisi lahan seluas 800 Ha di Jombang dan Demak (Jawa Timur) untuk dijadikan kawasan industri. DILD mengalokasikan belanja modal Rp 1 Triliun untuk merealisasikan pembangunan kawasan industri di dua daerah tersebut. Dana tersebut berasal dari kas internal perusahaan. Saat ini, DILD sedang membebaskan lahan dan ditargetkan akan dibangun pada 3Q 2015. Ekspansi tersebut merupakan kelanjutan dari proyek pengembangan kawasan industri di Ngoro Industrial Park, Mojokerto dikarenakan DILD telah menjual 400 Ha atau dengan tingkat okupansi 80% dari total 500 Ha kawasan industri.
KBLV & MLPT - Pembelian saham
PT First Media (KBLV) membeli saham PT Multipolar Technology (MLPT) dan PT Mitra Mandiri Mantap. Pada 31 Oktober 2014, KBLV membeli 91.75 juta lembar saham MLPT dan di hari yang sama, KBLV melakukan kesepakatan dengan pemegang saham PT Internux, PT Mitra Mandiri Mantap, untuk menyelesaikan piutang melalui konversi utang nonafiliasi sebesar Rp 477.63 Miliar menjadi saham di Mitra Mandiri Mantap. Kepemilikan KBLV di PT Mitra Mandiri Mantap sekitar 18%. Pada 31 Oktober 2014, anak usaha KBLV, PT Bintang Merah Perkasa Abadi (BMPA) dan PT Graha Investama Andalan Terpadu (GIAT) membeli saham dalam PT MSH Niaga Telecom Indonesia, perusahaan jasa telekomunikasi masing-masing 10 juta dan 2.5 juta lembar saham.
PJAA - Rencana Ekspansi
PT Pembangunan Jaya Ancol (PJAA) bersiap ekspansi di sejumlah proyek baru senilai Rp 5.5 Triliun hingga 2020. PJAA akan membangun hotel dan mereklamasi pantai seluas 32 Ha untuk pengembangan proyek dunia fantasi ocean senilai Rp 2.6 Triliun. Proyek dufan ocean akan memulai konstruksinya pada tahun 2016 dan diharapkan pada tahun 2018 sudah selesai. Sedangkan di sektor properti PJAA akan membangun apartemen, perkantoran, kondominium dan villa senilai Rp 2.9 Triliun.
PWON - Marketing sales
PT Pakuwon Jati (PWON) meraih marketing sales sebesar Rp 2.56 Triliun hingga Oktober 2014 dari target marketing sales akhir tahun senilai Rp 3 Triliun. Sebanyak 30% atau Rp 768 Miliar dikontribusi oleh landed residential, 69% atau Rp 1.76 Triliun dari kondominium dan sisanya berasal dari perkantoran. Untuk mengejar 15% atau Rp 440 Miliar sisa target tahun ini, PWON akan meningkatkan pemasukan dari proyek kota mandiri Grand Pakuwon serta sejumlah apartemen yang sedang dibangun.