Daily News 18/11
November 18, 2014 No. 872
CENT - Right issue
PT Centratama Telekomunikasi Indonesia (CENT) berencana menerbitkan saham baru dengan HMETD sebanyak 1.48 Miliar saham baru seharga Rp 200 per unit senilai Rp 296.98 Miliar. Dana right issue akan digunakan CENT untuk membiayai pembangunan menara telekomunikasi dan penambahan menara. Sebanyak 45.36% saham Centratama dimiliki oleh Clover Universal Enterprise Ltd, UBS AG Singapore Non Treaty Omnibus Account (13.08%), UOB Kay Hian Pte Ltd(12.10%) dan pemegang saham public dibawah 5% mencapai 29.46%.
SMDR - Pengoperasian terminal pelabuhan
Selain menyelesaikan program restrukturisasi, PT Samudera Indonesia (SMDR) masih berkonsentrasi meningkatkan pendapatan dari jasa keagenan, forwarding serta terminal. Saat ini SMDR sedang berusaha mendapatkan izin mengelola satu terminal pelabuhan di Indonesia yang di targetkan pada 1Q 2015. SMDR akan bekerjasama dengan mitra strategis untuk mengelola terminal tersebut dengan membentuk perusahaan patungan dengan porsi saham terbesar dimiliki oleh SMDR. SMDR berecnana untuk meningkatkan kontribusi pendapatan dari non-bisnis pelayaran seperti pergudangan serta jasa layanan perkapalan.
SRIL - Rencana emisi surat utang
PT Sri Rejeki Isman (SRIL) berencana menerbitkan surat utang senilai US$ 70 Juta dengan bunga 9% yang akan jatuh tempo pada 24 April 2019. Dana hasil emisi surat utang akan dialokasikan untuk mendukung rencana ekspansi usaha serta modal kerja dalam kurun waktu 5 tahun kedepan.
TBIG - Rencana nonpreemptive rights
PT Tower Bersama (TBIG) berencana menerbitkan 479.65 juta lembar saham baru (10% dari modal disetor) tanpa HMETD (nonpreemptive rights). Rencana tersebut ditempuh untuk menyelesaikan transaksi tukar guilng saham PT Dayamitra Telekomunikasi, anak usaha PT Telekomunikasi Indonesia. Penentuan harga saham Non-HMTED mengacu pada harga rata-rata penutupan saham TBIG selama 25 hari bursa sebelum (RUPSLB). Mengacu pada asumsi harga saham nonpreemptive rights sekitar Rp 8,795 per lembar maka total nilai emisi saham baru mencapai Rp 4.68 Triliun.
WSKT - Target kontrak baru
PT Waskita Karya (WSKT) menargetkan kontrak baru tahun depan sekitar Rp 20 Triliun atau tumbuh 9% dari target kontrak baru tahun ini Rp 18.7 Triliun. Hingga Oktober 2014, WSKT telah meraih kontrak baru sebesar 41%Yoy menjadi sekitar Rp 14 Triliun Vs Rp 9.9 Triliun pada periode yang sama tahun lalu. Manajemen WSKT memasang target moderat pada tahun depan dengan target nilai kontrak baru dan carry over mencapai Rp 36 Triliun.