Daily News 26/11

November 26, 2014 No. 878
IPO - PT Golden Plantation

PT Golden Plantation, anak usaha PT Tiga Pilar Sejahtera (AISA) berencana menjual 800 juta saham (21.82% saham) melalui proses IPO dengan kisaran harga Rp 250-Rp 300 per saham. Sehingga, target perolehan dana IPO berkisar Rp 200 Miliar-Rp 240 Miliar. Sebesar 68% dana hasil IPO akan digunakan untuk mengakuisisi PT Bailangu Capital Investment dan PT Persada Alam Hijau dengan nilai akuisisi masing-masing Rp 46.25 Miliar dan Rp 84.02 Miliar dan sisanya 32% akan digunakan untuk belanja modal dan modal kerja perusahaan. Masa penawaran awal berlangsung pada 25 November-2 Desember 2014 dengan perkiraan mendapat pernyataan efektif pada 11 Desember. Masa penawaran umum berlangsung pada 16 Desember-17 Desember dan listing pada 23 Desember. CIMB Securities bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi efek.
AISA - Belanja modal
PT Tiga Pilar Sejahtera (AISA) menyiapkan dana investasi pada tahun depan senilai Rp 1 Triliun atau meningkat 47.9% dibandingkan belanja modal tahun ini Rp 676 Miliar. Sebagian besar belanja modal akan digunakan untuk ekspansi bisnis beras. Sebanyak Rp 500- Rp 550 Miliar akan digunakan untuk pembangunan pabrik penggilingan beras di Jawa Timur. AISA mengalokasikan Rp 150 Miliar untuk memperluas pabrik TARO dengan membeli tiga mesin baru. Sekitar, Rp 250 Miliar dari dana belanja modal akan digunakan untuk mengakuisisi kebun seluas 8,000 Ha di Sumatera.
AMRT - Belanja modal
PT Sumber Alfaria Trijaya (AMRT) menganggarkan belanja modal Rp 1.8 Triliun-Rp 2 Triliun untuk membuka 1,000-1,200 gerai. Sebagian besar penambahan gerai akan dilakukan di luar pulau Jawa. Hingga September 2014 AMRT telah mengoperasikan 9,487 gerai di seluruh Indonesia dan akan memiliki 9,757 gerai pada akhir tahun ini. Sejak membuka gerai perdana pada Agustus 2014 di Filipina sekarang AMRT telah resmi mengoperasikan 8 gerai dari target 20 gerai di Filipina.
APLN - Emisi obligasi
PT Agung Podomoro Land (APLN) menerbitkan obligasi senilai Rp 440 Miliar, lebih rendah dari target awal Rp 550 Miliar karena tingginya yield yang diminta investor yang mencapai 12.5%. Level tersebut merupakan batas atas kisaran penawaran kupon antara 11.5% hingga 12.5%. Pada bulan Juni lalu APLN menerbitkan obligasi senilai Rp 750 Miliar dengan kupon sebesar 12.25%. Dana hasil emisi obligasi akan dialokasikan untuk pengembangan proyek di Jakarta, Bali, dan Bandung.
TBIG - Pinjaman bank
PT Tower bersama Infrastructure (TBIG) mendapat pinjaman konsorsium senilai total US$ 1.3 Miliar yang akan digunakan untuk refinancing utang dan mendukung belanja modal tahun depan. Pinjaman tersebut terdiri dari pinjaman senilai US$ 1 Miliar bertenor 1-5 tahun dengan bunga berkisar antara LIBOR + 150 basis hingga LIBOR + 200 basis per tahun. Sisanya merupakan pinjaman senilai US$ 300 Juta berjangka waktu maksimum 360 hari dengan tingkat bunga LIBOR + interest margin. TBIG berencana menarik pinjaman sebesar US$ 900 Juta bulan ini untuk refinancing utang yang jatuh tempo tahun ini.
WSKT - Tambahan modal Waskita Beton
PT Waskita Karya (WSKT) akan menambahkan modal anak usahanya PT Waskita Beton Precast, senilai Rp 592.5 Miliar. Penyertaan modal itu akan diberikan dalam bentuk asset senilai Rp 238.7 Miliar dan setoran tunai senilai Rp 353.8 Miliar. Waskita beton berencana membangun dua pabrik precast beton senilai Rp 200 Miliar pada 2015. Dua pabrik precast akan dibangun di Kalimantan dan sumatera yang dapat memproduksi 450 ribu ton pertahun., pabrik di Kalimantan akan memiliki kapasitas produksi 250 ribu ton dan 200 ribu ton di sumatera. Sehingga produksi precast Waskita beton setelah 2015 dapat mencapai 1.2-1.3 juta ton.