Daily News 19/12

December 19, 2014 No. 895
BHIT - Private placement

PT MNC Investama (BHIT) menerbitkan saham baru tanpa menerbitkan HMETD (non-preemptive rights) melalui mekanisme private placement sebanyak 135.25 juta lembar saham. Dengan harga Rp 400 per lembar maka target dana perolehan mencapai Rp 54.1 Miliar. Investor strategis yang menyerap saham tersebut adalah Marco Prince Corp, perusahaan di British Virgin Island. Jumlah saham biasa BHIT bertambah dari 38.73 Miliar menjadi 38.87 Miliar. Dana dari penambahan modal untuk pengembangan bisnis melalui anak usaha.
DAVO - Delisting saham
PT Davomas Abadi (DAVO) akan dihapus (delisting) dari pencatatan Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 21 Januari 2015. Untuk itu, BEI membuka suspensi perdangangan efek DAVO di pasar negosiasi terkait penyelesaian urusan dengan para pemegang saham dengan dengan jangka waktu selama 20 hari terhitung sejak sesi I perdagangan efek Kamis, 18 Desember 2014 hingga Selasa, 20 Januari 2015.
GPRA - Rencana akuisisi
PT Perdana Gapuraprima (GPRA) mengalokasikan dana senilai Rp 210 Miliar tahun depan untuk mendukung rencana akuisisi dua perusahaan properti yang saat ini masih dalam tahap due diligence. Kedua perusahaan tersebut adalah PT Mitra Abadi Sukses senilai Rp 70 Miliar dan PT Gapura Inti Utama senilai Rp 140 Miliar. GPRA menargetkan dapat menjadi pemegang saham mayoritas kedua perusahaan tersebut dengan kepemilikan sekitar 60% hingga 70%. Kebutuhan dana investasi akan berasal dari kas internal. Rencana tersebut dilakukan untuk meningkatkan porsi recurring income dari kisaran 15% saat ini menjadi sekitar 20% hingga 30%. Tahun depan GPRA berencana membangun hotel baru di Ciawi (Bogor), MT Haryono (Jakarta), dan Cengkareng (Tangerang). Dalam 3 tahun kedepan GPRA berencana mengalihkan 1,500 unit kamar apartemen menjadi kamar hotel.
GWSA - Belanja modal
PT Greenwood Sejahtera (GWSA) mengalokasikan dana belanja modal mencapai Rp 2.7 Triliun hingga dua tahun ke depan. Pada 2015 belanja modal perseroan senilai Rp 1 Triliun, sedangkan pada 2016 senilai Rp 1.7 Triliun. Dana tersebut akan digunakan untuk membeli lahan, ekspansi proyek superblock, serta membangun menara perkantoran di beberapa kota besar. Salah satu prioritas tahun depan Greenwood adalah melanjutkan pembangunan The City Center (TCC) tahap 2 dan diharapkan dapat mulai pada Januari 2015. Selain itu perseroan akan menyelesaikan pembangunan Capital Center di Surabaya yang berdiri diatas lahan seluas 13.985 M² dengan biaya investasi sebesar Rp 2 Triliun. Sumber belanja modal berasal dari hasil penjualan properti, penerbitan obligasi, serta kas internal.