Daily News 03/02

February 03, 2015 No. 923
CTRA - Target 2015

PT Ciputra Development (CTRA) menargetkan dapat membukukan marketing sales sebesar Rp 10.6 Triliun tahun ini, 23.2% diatas pencapaian Rp 8.6 Triliun tahun lalu (Rp 8.9 Triliun pada 2013). Dari total marketing sales tahun lalu, 83% diantaranya berasal dari proyek residensial dan 17% sisanya dari perkantoran. Tahun ini CTRA mengalokasikan dana belanja modal Rp 1.5 Triliun dimana 30% diantaranya untuk menambah lahan dan sisanya untuk konstruksi.
IMAS - Pabrik aki
PT Indomobil Sukses Internasional (IMAS) melalui anak usahanya, PT Furukawa Indomobil Battery Manufacturing menyelesaikan pembangunan pabrik baterai senilai Rp 500 Miliar di Cikampek, Jawa Barat. Pabrik baterai ini akan memproduksi baterai atau aki sepeda motor dan mobil dengan kapasitas produksi 3 juta unit per tahun dengan merek Furukawa Battery. Seluruh baterai yang diproduksi pabrik tersebut untuk melayani permintaan dalam negeri.
KRAS - Akuisisi lahan industry
PT Krakatau Steel (KRAS) menargetkan mampu merampungkan akuisisi lahan seluas 400 Ha di Jawa pada tahun ini. Rencana tersebut merupakan bagian dari pengadaan total lahan industry baru seluas 1000 Ha. KRAS menargetkan akuisisi 1000 Ha lahan tersebut dapat rampung dalam waktu 3 tahun. Saat ini, KRAS telah menguasai lahan sekitar 150 Ha. Sumber dana ekspansi berasal dari belanja modal.
NRCA - Target kontrak baru
PT Nusa Raya Cipta (NRCA) menargetkan kontrak baru tahun ini senilai Rp 4.1 Triliun, naik 28.13% dari realisasi perolehan kontrak baru tahun lalu sebesar Rp 3.2 Triliun. Realisasi kontrak pada 2014 jauh dari target awal yang ditetapkan senilai Rp 3.7 Triliun. Dari target kontrak baru 2015, sekitar 75% atau Rp 3.08 Triliun berasal dari proyek komersial dan sisanya 25% ataupun Rp 1.02 Triliun berasal dari proyek infrastruktur. Adapun kontrak carry over senilai Rp 3.9 Triliun. NRCA menganggarkan dana belanja modal Rp 60 Miliar yang berasal dari kas internal.
TINS - Pinjaman sindikasi
PT Timah (TINS) berencana mencari pinjman bank sebesar Rp 440-Rp 660 Miliar untuk membiayai belanja modal tahun ini sebesar Rp 1.1 Triliun, lebih besar dibandingkan tahun lalu sebesar Rp 800 Miliar. Dana belanja modal akan dialokasikan untuk membiayai proyek peningkatan produksi timah.