Daily News 04/02

February 04, 2015 No. 924
Property Sector - Kecenderungan penurunan suku bunga KPR

Beberapa bank swasta nasional bersiap menurunkan suku bunga kredit pemilikan rumah (KPR) hingga dibawah 9%. Bulan ini PT Bank Central Asia (BBCA) menurunkan suku bunga KPR dibawah 9% untuk mendukung pertumbuhan penyaluran KPR yang ditargetkan naik 8%Yoy. BCA menawarkan tingkat bunga tetap hingga 5 tahun. sementara itu manajemen PT Bank CIMB (BNGA) memastikan akan menjaga tingkat bunga KPR pada level yang kompetitif dan akan segera meluncurkan bunga khusus dalam rangka menyambut Imlek dengan bunga tetap dibawah 9% untuk 1 tahun pertama. Manajemen PT Bank Tabungan Negara (BBTN) juga tengah mengkaji rencana Pemerintah menurunkan suku bunga KPR bersubsidi dari 7.25% menjadi 5%.
LTLS - Belanja modal
PT Lautan Luas (LTLS) menganggarkan belanja modal Rp 200 Miliar-Rp 250 Miliar pada tahun ini. Sebagian dana belanja modal berasal dari sisa anggaran tahun lalu. Rencananya, sebanyak US$ 40 juta untuk memperluas pabrik krimer dan sebagian lagi untuk membangun distribution center. Penambahan kapasitas produksi krimer merupakan rencana tahun lalu, hingga kini LTLS masih mencari suplier mesin produksi dan pabrik ini rencananya akan dibangun pada 2Q 2015 dan selesai akhir 2016. Selain ekspansi pabrik, LTLS berencana membangun gudang di Tanjung Priok, Jakarta Utara yang ditargetkan selesai pada 2016 dengan menggunakan belanja modal sekitar Rp 150 Miliar.
MTLA - Kinerja 2014
PT Metropolitan Land (MTLA) membukukan marketing sales senilai Rp 760 Miliar tahun lalu Vs Rp 705 Miliar pencapaian 2013 lalu. Sekitar Rp 735 Miliar berasal dari penjualan rumah dan Rp 25 Miliar dari penjualan sisa unit perkantoran M Gold Tower. Manajemen menargetkan marketing sales mencapai Rp 930 Miliar tahun ini. Porsi recurring income MTLA tahun lalu mencapai Rp 340 Miliar dan ditargetkan naik menjadi Rp 360 Miliar tahun ini.
SUPR - Rencana global bond
PT Solusi Tunas Pratama (SUPR) berencana menerbitkan global bond senilai US$ 650 Juta dengan bunga tetap hingga 8% selama tujuh tahun. Obligasi tersebut akan dijamin perusahaan dan asset perseroan. Dana obligasi akan digunakan untuk pelunasan pinjaman jangka panjang, modal kerja, dan menunjang kebutuhan investasi. SUPR telah menunjuk BNP Paribas, HSBC, ING, JP Morgan dan Standard Charted sebagai joint bookrunners dan joint lead managers dalam proses penawaran global bond tersebut.