Daily News 05/02

February 05, 2015 No. 925
Alokasi PMN dikurangi

DPR memangkas nilai Penyertaan modal pemerintah (PMN) atas BUMN dari Rp 48 Triliun menjadi Rp 39.2 Triliun karena menganggap program kerja beberapa BUMN tidak relevan dengan visi dan misi Pemerintah baru. Beberapa rencana PMN BUMN listed yang dibatalkan antara lain PMN kepada PT Bank Mandiri (BMRI) senilai Rp 5.6 Triliun dan PMN kepada PT Krakatau Steel (KRAS) senilai Rp 956.5 Miliar. Sementara itu PMN yang jumlahnya dipangkas antara lain PMN kepada PT Aneka Tambang (ANTM) dari Rp 7 Triliun menjadi Rp 3.5 Triliun
BBRM - Pembelian kapal baru
PT Pelayaran Nasional Bina Buana Raya (BBRM) membayar uang muka senilai US$ 12.75 Juta kepada Nam Cheong International Ltd. untuk membeli 5 unit kapal baru. Sumber dana pembelian kapal berasal dari hasil rights issue. BBRM membeli 3 unit kapal anchor handling tug supply (AHTS) bertenaga 6,500 Hp dan 2 unit kapal platform supply vessel 75 M. Setelah proses rights issue BBRM selesai, Nam Cheong tercatat memiliki 29.81% saham BBRM. Pada November 2014 BBRM menerbitkan 1.61 miliar lembar saham baru melalui proses rights issue. Dengan harga penawaran Rp 230 per lembar maka perolehan dana mencapai Rp 368 Miliar. Nam Cheong perupakan perusahaan pelayaran Malaysia yang memiliki keahlian membuat kapal pendukung lepas pantai dan terdaftar di bursa Singapura.
MAIN - Belanja modal
PT Malindo Feedmil (MAIN) mengalokasikan belanja modal tahun ini senilai Rp 600 Miliar, naik 20% dibandingkan tahun lalu senilai Rp 500 Miliar. MAIN akan menggunakan belanja modal untuk membangun kandang ternak dan pabrik pakan baru. Selain itu, perseroan akan mengembangkan bisnis daging olahan dengan meningkatkan kapasitas produksi hingga 30% .saat ini, kapasitas produksi MAIN mencapai 7 ribu ton pertahun.
MBTO - Bisnis jamu
PT Martina Berto (MBTO) telah mengoperasikan pabrik jamu baru di Cikarang, Jawa Barat pada Januari 2015. Pabrik jamu tersebut memiliki kapasitas produksi terpasang 269 ton per tahun. Untuk tahap awal, MBTO tidak akan memanfaatkan semua kapasitas produksi terpasang dikarenakan produksi masih kecil. MBTO mengeluarkan investasi Rp 20 Miliar untuk membangun pabrik di lahan seluas 1 Ha dan lahan perkebunan tanaman herbal seluas 3 Ha. MBTO menargetkan kontribusi penjualan jamu 2% terhadap total pendapatan tahun ini. MBTO menargetkan pertumbuhan penjualan tahun ini sebesar 9%-10% dari realisasi 2014.
SMBR - Rencana ekspansi
PT Semen Baturaja (SMBR) akan memperbesar investasi pembangunan pabrik baturaja II menjadi Rp 3.32 Triliun dari rencana semula sebesar Rp 2.9 Triliun. Proyek ini dilaksanakan secara multiyears mulai tahun ini hingga 1Q 2017. Pembangunan pabrik Baturaja II diproyeksikan mampu meningkatkan kapasitas produksi perseroan 2 juta ton pertahun menjadi 3..85 juta ton pertahun pada 2016. Saat ini, SMBR telah mempunyai dana dana sebesar Rp 2.57 Triliun yang berasal dari hasil IPO saham dan kas internal. Sisanya akan dipenuhi dari pinjaman bank.
TOTL - Target kontrak baru
PT Total Bangun Persada (TOTL) menargetkan kontrak baru menjadi Rp 3 Triliun pada tahun ini lebih rendah dari tahun lalu senilai Rp 6.2 Triliun. Namun, TOTL masih optimis dapat membukukan pendapatan Rp 2.3 Triliun pada tahun ini, naik 15% dibandingkan estimasi pendapatan tahun lalu Rp 2 Triliun. TOTL masih mempunyai kontrak carry over tahun lalu Rp 3.8 Triliun. Penurunan kontrak baru dikarenakan kekurangan tenaga kerja. Tahun ini, TOTL akan fokus pada proyek swasta.