Daily News 15/04
April 15, 2015 No. 978
AALI - Rencana ekspansi
PT Astra Agro Lestari (AALI) berencana membangun dua pabrik kelapa sawit (PKS) di Kalimantan Selatan dan Sulawesi Tengah tahun ini dengan total nilai investasi senilai US$ 20-24 Juta. Sesuai rencana, masing-masing pabrik akan memiliki kapasitas produksi sebesar 45 ton per jam. Dengan pembangun dua pabrik tersebut AALI akan memiliki 31 unit PKS dari sebelumnya bejumlah 29 unit PKS.
INPP & PLIN - Rencana pembelian saham
PT Indonesian Paradise Property (INPP) akan mengakuisisi 25.91% saham PT Plaza Indonesia (PLIN) dengan nilai Rp 2.3 Triliun. INPP akan menerbitkan 8.62 miliar lembar saham baru melalui mekanisme rights issue dengan target perolehan maksimum Rp 2.8 Triliun. INPP akan menggunakan dana hasil rights issue sebesar 82.07% untuk melakukan pembelian saham PLIN tahap pertama sebanyak 920 juta lembar saham (25.91% saham) senilai Rp 2.3 Triliun dari Nexus Solutions Pte. INPP dan Nexus Solutions Pte. telah melakukan perjanjian jual beli saham PLIN sebanyak 1.04 miliar lembar yang akan dilakukan dalam dua tahap.
JPFA - Turunkan nilai belanja modal
PT Japfa Comfeed Indonesia (JPFA) menurunkan nilai belanja modal tahun ini menjadi Rp 750 Miliar dibandingkan dengan tahun lalu sekitar Rp 1.5 Triliun. Sebagian besar alokasi belanja modal akan digunakan untuk kebutuhan rutin dan peremajaan berbagai peralatan. JPFA tidak melakukan ekspansi tahun ini. Selain untuk kebutuhan rutin, belanja modal juga digunakan untuk beberapa proyek lanjutan tahun lalu, antara lain membangun pabrik pakan ternak di Sidoarjo dan membangun silo (tempat penyimpanan jagung) di Lampung. Sumber dana belanja modal berasal dari kas internal dan seluruh laba bersih 2014.
MEDC - Rencana emisi obligasi
PT Medco Energi International (MEDC) berencana menerbitkan obligasi global hingga senilai Sin$ 500 Juta. MEDC menunjuk ANZ, DBS, dan Mitsubishi UFG sebagai joint lead managers dan bookrunners. MEDC memperkirakan emisi tahap pertama obligasi mencapai Sin$ 150 Juta dan transaksi tersebut diharapkan selesai pada 2Q 2015. MEDC mengalokasikan belanja modal tahun ini sebesar US$ 250 Juta, turun dibandingkan realisasi capex tahun lalu senilai US$ 330 Juta.
WIKA & WTON - Proyek high speed railway
PT Wijaya Karya (WIKA) berencana menjadi salah satu pihak megaproyek kereta api super cepat (high speed railway). Proyek tersebut masih dalam tahap studi kelayakan pemerintah. WIKA siap menjadi investor sekaligus pelaksana proyek bekerjasama dengan anak usaha, PT Wijaya Karya Beton (WTON). Saat ini pemerintah tengah mengkaji dua proposal kereta cepat Jakarta-Bandung yang masuk dari investor Jepang dan China. Pemerintah akan memutuskan eksekusi proyek kereta cepat pada 2016. Target pengerjaan dilakukan pada 2019 dan selesai 2025.