Daily News 07/05

May 07, 2015 No. 993
BRAU - Divestasi saham

Direktur Pembinaan dan Pengusahaan Batubara dalam Kementerian ESDM menyatakan kegiatan operasional pertambangan batubara PT Berau Coal tercancam dihentikan jika tidak ada divestasi saham asing dalam kepemilikan saham. Berdasarkan Pasal 26 PKP2B Berau Coal wajib mengalihkan kepemilikan saham asing kepada Pemerintah, WNI, atau perusahaan-perusahaan lokal yang dilakukan secara bertahap sebesar 15% pada akhir tahun kelima hingga 51% saham pada akhir tahun ke-10. Saat ini 51% saham Berau Coal dimiliki oleh PT Armadian Tritunggal (perusahaan Indonesia), dimana PT Berau Coal Energy (BRAU) tercatat memiliki 99.998% saham Armadian. Karena Asia Resources Minerals Plc. tercatat memiliki 84.74% saham maka status BRAU adalah PMA. Pada 23 April lalu Kementerian ESDM telah mengirim surat kepada Direksi Berau untuk meminta penjelasan atas komposisi saham.
BSDE - Rencana ekspansi
PT Bumi Serpong Damai (BSDE) mengalokasikan dana sebesar Rp 20-25 Triliun hingga 5 tahun mendatang untuk memperkuat ekspansi di proyek properti luar Jawa. Tahun ini perseroan mulai membangun proyek-proyek properti di Samarinda (Kalimantan) dan kawasan terpadu di Makasar (Sulawesi). Selain itu BSDE tengah mencari lahan seluas 3-4 Ha di Medan untuk pengembangan kawasan residensial. Tahun ini, BSDE mengalokasikan belanja modal sebesar Rp 3.5-4 Triliun.
EXCL - Kinerja 1Q 2015
PT XL Axiata (EXCL) membukukan rugi bersih 1Q 2015 sebesar Rp 758.07 Miliar Vs Laba bersih Rp 378.98 Miliar pada periode yang sama tahun lalu. Pendapatan EXCL turun 0.6%Yoy menjadi Rp 5.48 Triliun akbat turunnya pendapatan jasa telekomunikasi lain hingga 44% menjadi Rp 250.14 Miliar kendati pendapatan seluler naik 4% menjadi Rp 5.2 Triliun. EXCL mencatat kenaikan beban infrastruktur sebesar 25.69%Yoy menjadi 2.25 Triliun serta membukukan rugi selish kurs Rp 1 Triliun.
NIPS - Non-preemptive rights
PT Nipress (NIPS) berencana menerbitkan 148.67 Juta saham baru (10% saham) melalui proses Non-preemptive rights atau private placement. Aksi korporasi tersebut akan dilakukan sekali ataupun bertahap dalam jangka waktu dua tahun dengan harga rata-rata Rp 610 per saham. Sehingga, NIPS akan meraih dana Rp 90.6 Miliar untuk memperkuat struktur permodalan. NIPS akan meminta izin pemegang saham dalam RUPS pada 12 Juni 2015.