Daily News 12/05

May 12, 2015 No. 996
DGIK - Perolehan kontrak baru

PT Nusa Konstruksi Enjiniring (DGIK) membukukan lima kontrak baru sebesar Rp 562 Miliar pada 4M 2015. Jumlah tersebut setara dengan 25.5% dari total target kontrak baru perseroan senilai Rp 2.2 Triliun. Kontrak baru tersebut berasal dari proyek pembangunan Gaia hotel di Bandung dan Holland Village di Jakarta. NRCA telah meraih order book hingga saat ini mencapai Rp 2.92 Triliun.
ENRG - Rencana non-Preemptive rights
PT Energi Mega Persada (ENRG) berencana menerbitkan maksimal 4.46 miliar lembar saham baru (10% saham) melalui skema non-preemptive rights atau private placement. Saham baru tersebut dapat diterbitkan dalam jangka waktu dua tahun setelah mendapat persetujuan RUPSLB. Harga pelaksanaan aksi korporasi ini minimal Rp 100 per saham sehingga ENRG akan meraih dana Rp 446.42 Miliar. Dana hasil private placement akan digunakan untuk pengembangan usaha serta modal kerja anak perusahaan.
GIAA - Penambahan pesawat ATR 72-600
PT Garuda Indonesia (GIAA) akan menambah 25 rute penerbangan jarak pendek di kota wilayah Indonesia Barat dan Indonesia Timur hingga akhir 2015. Untuk itu GIAA akan membeli 15 unit pesawat jenis ATR 72-600. Dari alokasi belanja modal senilai US$ 350 Juta untuk mendanai ekspansi selama tahun 2015, telah termasuk didalamnya belanja pesawat ATR. GIAA juga berencana membeli 10 unit pesawat ATR pada tahun 2016 untuk mendukung rencana pembukaan 19 rute penerbangan jarak pendek. Pada akhir tahun 2016 GIAA menargetkan dapat melayani 44 rute penerbangan jarak pendek.
ITMG - Kinerja 1Q 2015
PT Indo Tambangraya Megah (ITMG) membukukan penurunan laba bersih 1Q 2015 sebesar 60.7%Yoy menjadi US$ 37.8 Juta Vs US$ 96.1 Juta pada 1Q 2014 lalu seiring turunnya penjualan bersih sebesar 15.1%Yoy menjadi US$ 427.7 Juta. Margin laba kotor tercatat sebesar 23.1% turun dari posisi 25.8% pada 1Q 2014.
SUPR - Penundaan penjualan saham
PT Solusi Tunas Pratama (SUPR) menunda rencana penjualan saham akibat kondisi pasar yang tidak kondusif. Sebelumnya dua pemegang saham SUPR, Cahaya Anugerah Nusantara Holdings Limited dan PT Kharisma Indah Ekaprima, berencana menjual 27.5% saham melalui mekanisme private placement dengan nilai transaksi yang diperkirakan mencapai Rp 3.9 Triliun. Saham SUPR ditawarkan pada kisaran harga Rp 10.500 hingga Rp 12.500 per lembar saham.